Tag Archives: Anak

Tips Menentukan Uang Saku Anak Sekolah

Tips Menentukan Uang Saku Anak Sekolah

Tahun ajaran baru sudah tiba. Selain mempersiapkan uang pangkal dan juga uang sekolah bulanan, para orang tua juga harus menyisihkan anggaran untuk memberi uang saku anak setiap harinya. Memberi uang saku kepada anak adalah salah satu cara pengembangan diri dan perkenalan literasi keuangan pada anak karena dari situ anak bisa belajar untuk berhitung, menentukan skala prioritas, hingga melatih pengendalian diri. Lalu bagaimana menentukan uang saku untuk anak sekolah?

1. Pertimbangkan Umur Anak

Hal yang menjadi pertimbangan pertama adalah usia anak. Tentu orang tua tidak bisa memberikan jumlah uang saku yang sama untuk anak di bangku SMA dengan anak yang masih di bangku SD. Ini karena kebutuhan mereka yang berlainan. Sebenarnya, anak sudah bisa diberikan uang saku ketika mereka sudah paham konsep uang dan berhitung, biasanya saat duduk di bangku kelas 2 atau 3 SD.

2. Perhitungkan Kebutuhan Anak

Untuk menentukan jumlah uang saku yang tepat, orang tua harus memperhitungkan apa saja kebutuhan si anak, misalnya untuk jajan di kantin, transportasi, pulsa, kuota internet, dan kebutuhan yang berhubungan dengan pelajaran sekolah.

3. Diskusikan dengan Anak

Karena berkaitan dengan kebutuhannya, tak ada salahnya kalau orang tua mengajak sang anak untuk berdiskusi dalam menentukan jumlah uang saku yang pas untuknya. Umumnya kebutuhan pengeluaran uang saku mencakup membeli makanan di kantin, transportasi, menabung, dana sosial, dan kebutuhan gaya hidup seperti pulsa dan kuota.

4. Ajarkan Menabung

Salah satu kelebihan memberikan uang saku adalah menjadi sarana anak belajar menabung. Orang tua bisa mengajarkan mereka menabung untuk membeli barang yang diinginkan.

5. Hindari Memberikan Uang Tambahan

Kalau jatah mingguan atau bulanan si anak sudah habis, sebaiknya orang tua tidak memberikan uang tambahan. Ini bertujuan untuk mengajari mereka cara menghemat dan sekaligus bertanggung jawab atas keuangannya.

6. Berikan Sesuai Kemampuan

Meski tidak ada pedoman pasti besaran uang saku yang harus diberikan untuk anak, setiap anak pasti punya kebutuhan berbeda dan harus disesuaikan dengan kondisi keuangan orang tua juga. Untuk anak di bangku SD, kisaran jumlah uang saku mereka per hari adalah Rp 5.000 sampai Rp 10.000. Sedangkan rata-rata uang saku anak SMP dan SMA adalah mulai dari Rp 100.000 sampai Rp 150.000 per minggu.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. 

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

4 Konsep Keuangan yang Harus Diajarkan ke Anak

4 Konsep Keuangan yang Harus Diajarkan ke Anak

Mengatur keuangan sering kali dianggap urusan orang dewasa sehingga literasi finansial biasanya tidak diajarkan sedini mungkin kepada anak. Padahal mengajarkan konsep keuangan sedini mungkin akan membantu anak terbiasa mengatur keuangan sampai ia besar kelak. Bagi para orang tua, ada empat konsep keuangan yang perlu diajarkan ke anak sebagai bekal masa depan. Dengan menerapkan hal-hal ini, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang menghargai uang, mengerti pentingnya pengelolaan keuangan dan cara berhemat serta menabung. Simak beberapa poin berikut ini.

1. Uang Adalah Alat Tukar

Kalau kamu memiliki anak yang masih balita, hal pertama yang harus diajarkan adalah bahwa uang digunakan sebagai alat tukar. Ketika pergi berbelanja, kamu bisa mengajarkan kalau uang tersebut ditukar untuk barang yang dibeli.

2. Orang Dewasa Perlu Bekerja

Konsep selanjutnya yang harus diajarkan adalah tentang orang dewasa perlu bekerja untuk mendapatkan uang. Uang yang didapatkan dari bekerja nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian seperti makan, membayar listrik, dan lain sebagainya. Dengan begini, anak bisa lebih mengerti tentang kegunaan uang dan menerima jika orang tuanya harus pergi bekerja.

3. Ajak Berbelanja

Dengan mengajak anak berbelanja, mereka akan lebih mengerti konsep jual beli dan  mahal murah. Mereka juga akan memahami apakah uang yang dimiliki cukup untuk membeli barang yang diinginkan atau tidak.

4. Berhemat dan Menabung

Setelah paham mengenai konsep menggunakan uang sebagai alat tukar, orang tua bisa memotivasi anak untuk menerapkan sikap berhemat dan menabung. Ajarkan bahwa apa yang diinginkan anak tidak bisa dibeli saat itu juga, sehingga menumbuhkan sikap sabar untuk menunggu tabungannya cukup.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. 

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

4 Cara Berinvestasi untuk Anak Kos!

4 Cara Berinvestasi untuk Anak Kos!

Anak kos biasanya identik dengan budget yang pas-pasan dan pengiritan. Namun siapa bilang anak kos tidak punya kesempatan untuk berinvestasi? Kita tidak harus punya gaji sekian digit terlebih dahulu baru bisa memulai mengembangkan dana. Berinvestasi tidak harus selalu langsung dilakukan dengan modal besar, karena yang lebih penting adalah kedisiplinan, komitmen dan konsistensi. Terlebih lagi di zaman sekarang kamu bisa mulai mengembangkan dana bahkan dengan nominal yang kecil. Jadi bagi para anak kos tidak perlu lagi khawatir, berikut ini adalah cara jitu berinvestasi untuk anak kos.

1. Mulai dari Modal Kecil

Berinvestasi tak harus dengan modal besar. Untuk investasi saham, kamu bisa mulai dengan beli 1 lot dulu tiap bulannya. Atau jika kamu berminat untuk mencoba peruntungan dengan platform P2P Lending, dengan nominal mulai dari Rp 100 ribu saja kamu bisa mulai mengembangkan dana di Akseleran.

2. Konsisten dan Disiplin

Untuk bisa mendapatkan hasil keuntungan yang maksimal, kamu harus konsisten dan disiplin. Bangun kebiasaan dan perbanyak pengalaman berinvestasi lebih penting daripada sekedar mengumpulkan modal investasi yang banyak.

3. Sesuaikan Profil Risiko

Jangan sampai berinvestasi di instrumen yang tidak kamu pahami hanya karena ikut-ikutan teman atau mengikuti trend. Ingat, setiap jenis instrumen investasi pasti ada risikonya masing-masing. Sebelum mulai berinvestasi, pastikan kamu sudah paham profil risikomu dan investasi lah yang sesuai

4. Bekali Diri dengan Ilmu

Supaya tidak salah dalam berinvestasi, selalu ingat bahwa kamu harus benar-benar mempelajari dan memahami instrumen investasi yang dibeli dan kenapa membelinya. Bekali diri dengan ilmu sebanyak mungkin agar tidak salah langkah.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. 

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

Rahasia Orang Jepang Mendidik Anak yang Disiplin

Rahasia Orang Jepang Mendidik Anak yang Disiplin

Anak-anak di Jepang punya kelebihan dalam hal disiplin dan kemandirian. Mereka diakui selalu mematuhi aturan, ramah, sopan, dan mampu mengendalikan emosi, terutama di tempat umum.

Di Jepang, kamu mungkin jarang menemukan anak yang menangis di supermarket, bukannya tak ada, tapi jumlahnya jauh lebih sedikit. Pada dasarnya, gaya parenting ini berbeda-beda karena bisa dipengaruhi oleh budaya suatu negaranya.

Meski tidak ada yang salah dengan pola asuh orang tua di Indonesia, tetapi tak ada salahnya jika kita ingin meniru contoh baik dari pola asuh para orang tua di Jepang. Tentu hal ini juga harus tetap disesuaikan dengan gaya keluarga dan perilaku anak.

1. Membangun ikatan yang erat antara orang tua dan anak

Di Jepang, tidak terlalu banyak larangan dan banyak ibu juga berusaha mengerti emosi anak. Bahkan aturan utama dalam pola asuh Jepang adalah sebelum anak berusia 5 tahun mereka diizinkan melakukan apa yang diinginkan. Prinsip ini yang membuat anak tahu bahwa mereka bisa melakukan banyak hal dengan baik. Dan menjadi cikal bakal perilaku mandiri dan percaya diri.

2. Orang tua memperlakukan semua anak setara

Jangan heran melihat anak-anak di Jepang terbiasa mencuci peralatan makannya sendiri, menyapu, dan membersihkan kelas secara mandiri. Apapun latar belakang keluarganya, mereka akan diperlakukan dengan sama.

3. Keluarga adalah hal yang terpenting

Di Jepang ada aturan bahwa orang tua haruslah membesarkan anak-anak dan menghabiskan banyak waktu bersama. Orang tua juga tidak meminta kakek dan nenek mengasuh untuk anak mereka serta tidak menyewa baby sitter. Namun anak-anak tetap bisa menghabiskan banyak waktu dengan kakek nenek dan kerabat lainnya.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. 

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

Berapa Biaya yang Diperlukan untuk Membesarkan Anak?

Berapa Biaya yang Diperlukan untuk Membesarkan Anak?

Jagat maya dalam negeri baru-baru ini diramaikan dengan kontroversi childfree yang dicetuskan oleh seorang Youtuber yang memutuskan untuk tidak memiliki anak. Ini merupakan isu yang sensitif sehingga menuai pro kontra netizen. Pada dasarnya, setiap orang berhak memutuskan apakah mereka ingin memiliki keturunan atau tidak. Ketika kita memutuskan untuk memiliki seorang anak, pastikan bahwa kita sanggup memberikan penghidupan yang layak bagi mereka. Lalu, berapa sebenarnya biaya yang diperlukan untuk melahirkan dan membesarkan seorang anak?

Dilansir dari Washington Post, riset dari Brookings Institution, sebuah economic think tank di Amerika Serikat, pernah menghitung bahwa sebuah keluarga di Amerika Serikat akan menghabiskan $310,605 (sekitar Rp4,7 miliar) dari mulai seorang bayi dilahirkan hingga dia berumur 18 tahun. Biaya ini tentu akan berubah tergantung besaran penghasilan keluarga dan lokasi di mana mereka tinggal. Ini berarti sebuah keluarga akan menghabiskan rata-rata sekitar $17,000 (Rp256 juta) per tahun untuk satu orang anak. Estimasi biaya ini mencakup housing, biaya pendidikan, biaya makanan, biaya transportasi, kesehatan, pakaian dan biaya lain-lain.

Untuk mempersiapkan masa depan sang buah hati, sebenarnya ada dua biaya penting yang harus kita persiapkan, yaitu biaya melahirkan dan biaya pendidikan. Sebagai gambaran, biaya melahirkan di Jakarta dan kota besar lainnya berkisar di angka Rp5 juta hingga Rp23 juta dengan asumsi melahirkan normal. Sementara untuk kelahiran yang membutuhkan tindakan tertentu seperti operasi Cesar misalnya, rata-rata membutuhkan biaya sekitar Rp10 juta sampai Rp48 juta. Untuk biaya yang satu ini kamu bisa memanfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan agar bisa menghemat biaya.

Sementara untuk dana pendidikan, setiap tahun terdapat kenaikan biaya pendidikan sekitar 10%. Sebagai contoh, biaya masuk Taman Kanak-Kanak (TK) swasta di Jakarta saat ini berkisar di angka Rp9 juta. Jika si anak saat ini berusia 1 tahun, maka biaya yang dibutuhkan untuk masuk ke TK tersebut mencapai Rp11,7 juta di 3 tahun mendatang.  Biaya pendidikan memang menjadi biaya yang terbesar dalam menjaga keberlangsungan tumbuh kembang anak, oleh karena itu kita perlu mempersiapkannya dari jauh-jauh hari. Kamu bisa mulai mencari tahu biaya sekolah yang menjadi preferensi di daerah masing-masing untuk mendapat harganya dengan memperkirakan kenaikan harga di masa yang akan datang. 

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut