Tag Archives: Efektif

7 Cara Melakukan Brainstorming yang Paling Efektif

Brainstorming Adalah

Brainstorming adalah jalan yang biasanya ditempuh untuk mendapatkan solusi atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi atau membantu memperoleh ide-ide segar. Sayangnya, sesi brainstorming ini kerap tidak efektif dan waktu yang telah dihabiskan jadi terbuang sia-sia. Ikuti tujuh cara di bawah ini untuk membuat brainstorming menjadi lebih efektif.

Menentukan tujuan dari brainstorming

Sangat penting untuk menentukan tujuan supaya brainstorming lebih terarah dan waktu yang dihabiskan benar-benar efisien. Sebelum sesi brainstorming dimulai, sampaikan tujuan tersebut pada seluruh peserta. Persempit topik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Batasi jumlah peserta brainstorming

Meski brainstorming adalah kegiatan yang dilakukan berkelompok untuk berbagi ide, tetapi jika ingin sesi brainstorming berlangsung efektif maka jumlah peserta hendaknya dibatasi. Usahakan peserta brainstorming tidak lebih dari 8 orang. Dengan begitu, ada cukup waktu untuk semua peserta menyampaikan ide-ide dan pendapatnya.

Mempersiapkan dengan baik

Sebaiknya tidak melakukan sesi brainstorming secara mendadak karena tidak akan efektif. Beri waktu untuk peserta sesi memikirkan dan menyiapkan ide-ide yang akan dikemukakan. 

Jangan sampai saat sesi berlangsung, peserta sekadar menyetujui pendapat orang lain tanpa punya gagasan apa pun mengenai topik yang dibicarakan. Bagaimanapun, inti dari brainstorming adalah menggali ide dari masing-masing peserta. Sediakan juga peralatan yang menunjang, seperti kertas dan alat tulis. 

Brainstorming adalah sarana mengeksplorasi ide-ide kreatif. Selama sesi bergulir para peserta akan terlalu asyik mendiskusikan beraneka gagasan yang tercetus. Akan tetapi, masing-masing peserta belum tentu bisa mengingat ide yang disampaikan peserta lain. 

Untuk menjaga sesi brainstorming tetap fokus pada tujuan dan ide-ide terdokumentasikan dengan baik, perlu ditentukan siapa yang akan memimpin jalannya sesi brainstorming dan siapa yang bertugas mencatat ide-ide. 

Petakan gagasan-gagasan yang muncul menjadi sebuah bentuk kerangka berpikir. Gambarkan di papan tulis agar terlihat jelas pengelompokannya, mana yang merupakan ide sentral dan ide-ide lainnya yang sejenis. Minutes of Meeting yang dibuat sangat bermanfaat untuk keperluan proses pengambilan keputusan dari hasil brainstorming.  

Ide-ide yang belum dapat direalisasikan masih bisa terpakai di lain kesempatan, yang terpenting sudah terdokumentasikan dan siap diolah kapan pun diperlukan. 

Mengakomodasi gaya brainstorming yang cocok untuk peserta

Tiap peserta boleh jadi memiliki gaya brainstorming yang berbeda-beda. Sesi brainstorming akan jauh lebih efektif bila cara dipakai dapat mengakomodasi gaya brainstorming pesertanya. 

Misalnya, bagi mereka yang cenderung introvert dan sulit mengungkapkan pendapat secara langsung bisa diminta mengirimkan ide-idenya melalui surel sebelum sesi dimulai. Ide-ide terbaik yang mereka sampaikan bisa dibagi ketika sesi brainstorming berlangsung untuk didiskusikan bersama. 

Metode yang efektif untuk mengeksplorasi ide

Terdapat sejumlah metode yang efektif mengeksplorasi ide-ide atau gagasan dari peserta sesi brainstorming. Berikut beberapa di antaranya:

Brain writing

Siapkan kertas untuk seluruh peserta, kemudian bagikan, dan beri waktu selama lima menit untuk mereka menuliskan ide-ide yang terlintas di benaknya sebanyak mungkin. Pemimpin sesi brainstorming bisa membacakan ide-ide itu di hadapan semua peserta dan pencatat mengelompokkan ide tersebut.

Baca juga: 20 Ide Bisnis Kreatif Anak Muda dengan Modal Kecil

Round Robin

Pada metode ini, peserta brainstorming duduk melingkar. Setiap peserta kemudian diminta memberikan ide mengenai topik yang dibagikan. Semua ide akan dicatat lalu dievaluasi untuk memilih gagasan terbaik.

Team brainstorming

Peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, bisa juga dalam bentuk berpasangan. Masing-masing kelompok diberi waktu untuk menuliskan gagasan mereka kemudian mempresentasikannya. 

Hindari memberikan kritik

Mengingat salah satu tujuan melakukan brainstorming adalah memperoleh ide-ide yang out of the box, upayakan untuk tidak memberikan kritik pada gagasan yang disampaikan peserta. 

Ide-ide yang unik atau mustahil sekalipun mesti dihargai, bukan tidak mungkin berawal dari sana justru lahir ide-ide terbaik. Sementara itu, kritik yang dilontarkan hanya akan menumpulkan kreativitas dan membuat peserta sesi urung menyampaikan gagasannya.

Demikianlah cara menyiasati supaya sesi brainstorming lebih efektif dan menghasilkan gagasan-gagasan yang dapat menjadi solusi potensial. Merupakan kesempatan yang tepat untuk mempraktikkan langkah-langkah di atas, jika di lingkungan pekerjaan berencana untuk melaksanakan sesi brainstorming dalam waktu dekat. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

Tips Brainstorm yang Efektif dengan Rekan Kerja

Tips Brainstorm yang Efektif dengan Rekan Kerja

Semakin banyak ide yang kita tuangkan, semakin besar kesempatan kita untuk menemukan solusi yang tepat dalam setiap permasalahan. Dalam banyak hal, brainstorming telah diasosiasikan sebagai inovasi yang tak terhitung jumlahnya. Brainstorming adalah keterampilan penting yang harus dimiliki dalam tim agar ide-ide tumbuh dan berkembang. Proses brainstorming yang efektif biasanya akan membawa kita lebih dekat ke solusi terbaik. Pelajari cara membuat sesi brainstorming agar lebih produktif dengan kiat-kiat ini.

Tuangkan Ide “Tak Biasa”

Biarkan semua orang mengekspresikan ide mereka yang “tak biasa” dengan tidak membatasi mereka. Meskipun ide-ide unik tidak selalu bisa diimplementasikan, namun hal ini dapat memicu solusi inovatif yang mungkin tidak pernah kita pertimbangkan sebelumnya.

Fokus Pada Satu Topik

Dorong tim mu untuk memfokuskan perhatian pada satu topik pada satu waktu. Berganti-ganti topik yang berbeda di satu waktu tidak dianjurkan.

Membangun Ide Satu Sama Lain

Meski tidak semua ide bisa dieksekusi, namun hal tersebut dapat digunakan untuk menjadi inspirasi. Cobalah untuk mengevaluasi setiap ide dan menentukan bagian mana yang paling membantu dan sesuai dengan tujuan mu. Kemudian kamu dapat menggabungkan bagian-bagian yang berguna untuk membangun dan membentuk solusi terbaik di akhir.

Persiapan adalah Kunci

Ketika memulai sesi brainstorming, informasikan agenda terlebih dahulu ke tim sehingga mereka dapat mencerna info dan menyiapkan ide mereka sebelumnya. Jangan lupa untuk membagikan catatan rapat setelahnya, sehingga tim mu dapat melanjutkan prosesnya bahkan setelah sesi berakhir.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. 

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

Tips dan Strategi Efektif untuk Mengelola Keuangan Bisnis

Panduan manajemen keuangan untuk pengusaha pemula

Memulai usaha sendiri menjadi banyak impian orang. Terlebih, dengan memiliki usaha sendiri, Anda bebas menjalankan ketentuan dan peraturan sendiri. Akan tetapi, bukan tidak mungkin sebuah bisnis akan mengalami kegagalan. Seseorang yang baru akan merintis usaha perlu belajar panduan manajemen keuangan untuk pengusaha pemula.

Tidak sedikit yang merintis usaha hanya untuk berakhir gulung tikar. Padahal jika memiliki manajemen keuangan yang baik, sebuah usaha bisa tumbuh besar.

Mengelola keuangan menjadi salah satu pondasi penting agar bisnis bisa berjalan sukses dan juga bertahan lama.

Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah kegiatan mengelola, mengatur dan merencanakan keuangan untuk keberlangsungan jangka panjang. Bagi sebuah perusahaan, manajemen keuangan dapat berupa pencatatan pengeluaran dan pemasukan, penentuan anggaran, dan juga pengawasan dalam penggunaan dana. 

Selain itu, manajemen keuangan tidak hanya bersifat membatasi pengeluaran agar modal selalu kembali, namun juga mengelola modal agar menghasilkan lebih banyak profit.

Mengapa Manajemen Keuangan Penting Bagi Pengusaha Pemula?

Sebuah panduan manajemen keuangan untuk pengusaha pemula menjadi sangat penting karena pengelolaan dana yang baik menjadi kunci keberlangsungan usaha tersebut. Tidak hanya mengatur pengeluaran, manajemen keuangan memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Mengontrol Keuangan: Memastikan setiap departemen pada perusahaan Anda memiliki anggaran dan juga pengarahan dana yang tepat dan efisien sehingga tidak ada pemborosan.
  • Mengambil Keputusan: dengan sistem kontrol yang baik, pengusaha bisa menjadikan manajemen keuangan sebagai pengambil keputusan dalam langkah bisnis berikutnya.
  • Menyusun Strategi: Pengelolaan keuangan dapat menjadi kunci untuk menyusun strategi berikutnya. Strategi dapat berupa anggaran bulanan dan tahunan, dan strategi marketing.

Menentukan Tujuan Keuangan Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Pengelolaan keuangan bagi pemula dapat dimulai dengan menentukan tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan keuangan jangka pendek biasanya memiliki rentang maksimal 3 tahun, sedangkan keuangan jangka panjang memiliki rentang 7-10 tahun.

Tentukan Tujuan Keuangan Jangka Pendek

Menentukan tujuan keuangan jangka pendek bisa menjadi langkah pertama untuk mulai mengatur strategi keuangan. Dalam menentukan tujuan keuangan jangka pendek, Anda bisa mengikuti cara berikut:

  • Mencatat pengeluaran dan pemasukan tiap bulan
  • Menentukan prioritas pengeluaran
  • Membuat laporan keuangan tertulis 
  • Membuat proyeksi perencanaan keuangan per bulan dan per tahun untuk 3 tahun 

Dengan memulai langkah-langkah tersebut, Anda sudah bisa melihat gambaran besar keuangan perusahaan dan keadaan yang paling nyata. Untuk bisa menentukan rencana jangka pendek, seorang pengusaha minimal mempunyai ilmu administrasi, atau menyewa pekerja yang bisa dalam ilmu administrasi.

Setelah semua administrasi tertata, minimal Anda bisa memiliki data yang kemudian bisa memunculkan proyeksi untuk pertumbuhan perusahaan untuk bulan berikutnya.

blog100

Tentukan Tujuan Jangka Panjang

Setelah mencoba membuat rencana jangka pendek, seorang pengusaha juga perlu untuk memproyeksikan rencana jangka panjang. Untuk rencana jangka panjang mulai dari 7-10 tahun.

Untuk bisa membuat rencana jangka panjang, bisa dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Mengumpulkan laporan tiap tahun
  • Membuat profiling perkembangan tiap tahun
  • Mendata semua aset perusahaan
  • Menghitung likuiditas aset
  • Membuat rencana anggaran tahunan berdasarkan data performa

Dengan mengikuti cara tersebut, Anda menjadi punya proyeksi untuk mengetahui pertumbuhan perusahaan. Angka pertumbuhan ini yang kemudian menjadi patokan untuk membesarkan perusahaan dalam skala besar melalui rencana jangka panjang.

Tips dan Strategi Mengelola Keuangan Bisnis dengan Efektif dan Efisien

Aspek keuangan menjadi faktor penting dalam menentukan apakah bisnis bisa bertahan lama atau tidak. Akan tetapi, modal besar saja tidak cukup, melainkan bagaimana cara mengelolanya yang jauh lebih penting.

Berikut panduan manajemen keuangan untuk pengusaha pemula agar keuangan lebih efektif.

Buat Rencana Keuangan dan Anggaran yang Realistis

Hal pertama yang diperlukan untuk mengatur keuangan adalah adanya dokumentasi laporan keuangan. Dokumentasi ini kemudian menjadi bahan pembuatan rencana keuangan selanjutnya.

Rencana keuangan dan juga anggaran perlu realistis. Realistis berarti tidak ada pengandaian dan tidak ada kebutuhan yang tidak diperlukan yang masuk ke anggaran.

Proyeksi anggaran nantinya harus memenuhi kebutuhan dasar perusahaan seperti modal, bahan baku, dan juga pengeluaran dasar. Untuk pengeluaran yang masih mudah Anda kontrol seperti perawatan, biaya marketing, dan lain-lain bisa Anda atur dengan bujet minimal.

Hindari Hutang atau Kelola Hutang dengan Bijak

Hutang bisa menjadi solusi memulai usaha tanpa modal besar. Akan tetapi, hutang juga bisa menjadi beban perusahaan nantinya apabila tidak ada mitigasi pelunasannya.

Bagi pengusaha bisnis pemula, akan lebih baik jika Anda tidak terjerat dengan hutang terlebih dahulu. Lebih baik untuk mengumpulkan modal nyata tanpa perlu harus berhutang. Bunga yang tinggi bisa menjadi liabilitas kedepannya. Belum jika usaha kemudian menghadapi kesulitan, maka Anda bisa semakin terjerat hutang.

Namun apabila Anda tidak bisa menghindari hutang, pastikan saat mengambil hutang, Anda sudah punya dana untuk melunasinya.

Sebagai contoh, jika Anda meminjam Rp10 juta sebagai tambahan modal, pastikan Anda memiliki Rp10 juta juga sebagai simpanan.

Selain itu, pinjam dari pinjaman dengan bunga terendah dan tidak menerapkan bunga floating yang berubah-ubah tergantung inflasi. Dengan begitu, hutang akan jadi lebih terkendali dan tidak memberatkan pembayaran kedepannya.

Baca juga: Sudah Tahu Perbedaan Bunga Floating atau Fixed? Selengkapnya!

Tidak Mengambil Resiko Finansial yang Tidak Perlu

Ketika memulai usaha, terkadang pengusaha terlalu bersemangat dan membeli terlalu banyak aset. Selain itu, banyak pengusaha yang mengambil investasi terlalu cepat.

Melengkapi aset dan juga berinvestasi bukan langkah yang salah, akan tetapi jika Anda gegabah dan mengambil langkah terlalu banyak di awal, maka Anda akan kehilangan banyak kesempatan dan bahkan kehabisan dana.

Dalam 2 tahun pertama, pastikan Anda tidak mengambil resiko finansial yang terlalu besar kecuali perusahaan sudah tumbuh minimal 1 kali omset setiap tahun.

Pertimbangkan Investasi yang Cocok untuk Bisnis Anda

Jika Anda memutuskan untuk berinvestasi, pastikan Anda memilih investasi yang cocok untuk proses bisnis Anda sesuai dengan panduan manajemen keuangan untuk pengusaha pemula. Memilih jenis investasi bisa mulai dengan jenis instrumen keuangan yang berbeda.

Beberapa jenis investasi perusahaan ada reksadana, obligasi, dan saham. Urutan resiko terbesar mulai dari reksadana dengan resiko terkecil dan saham dengan resiko terbesar. 

Sedangkan untuk keuntungan ada saham dengan peluang terbesar dan reksadana dengan dividen terkecil. Untuk bisa naik ke saham, Anda perlu mempelajari resikonya terlebih dahulu.

Perbarui dan Tinjau Rencana Keuangan secara Berkala 

Setelah membuat rencana keuangan perusahaan, perusahaan tetap perlu meninjaunya secara berkala. Tidak semua akan berjalan sesuai rencana sehingga perlu penyesuaian setiap saat.

Adakan pertemuan dengan jajaran manajemen untuk melaporkan perkembangan mulai dari mingguan, bulanan dan tahunan.Itulah panduan manajemen keuangan untuk pengusaha pemula agar bisnis berjalan secara efektif dan efisien. Pastikan untuk selalu memperbaharui ilmu manajemen keuangan dan merekrut orang terpercaya agar bisnis berjalan lancar. Dengan begitu, keuntungan perusahaan bisa semakin bertambah setiap tahunnya.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

Ini Beberapa Hal yang Perlu Kamu Tahu dari Perbedaan Efektif dan Efisien

Perbedaan Efektif dan Efisien

Dalam berbisnis kamu pasti sering menemukan kata efektif dan efisien. Ya, kedua kata tersebut sering disandingkan alias dipakai berdampingan. Sekilas keduanya tampak memiliki makna serupa. Padahal, baik efektif maupun efisien punya arti berbeda, terutama jika kita memakainya dalam konteks bisnis.

Kedua kata tersebut berhubungan erat dengan manajemen waktu dan produktivitas. Agar kamu tidak salah lagi mengaplikasikan kata-kata tersebut dalam keseharian, yuk, simak perbedaan efektif dan efisien berikut ini.

Apa Pengertian Efektif dan Efisien?

Perbedaan efektif dan efisien sebetulnya bisa kamu perhatikan dari arti yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. Efektif berarti ada pengaruh, efek, atau akibat. Selain itu, kata ini juga bisa bermakna bisa membawa hasil terkait suatu usaha atau tindakan.

Dalam konteks bisnis, efektif dipandang sebagai usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan target sesuai jangka waktu serta hasil yang diharapkan. Proses kerja bisa efektif jika lebih dulu dibuat rencana dan jadwal agar bisa dieksekusi optimal. 

Ukuran efektivitas adalah hasil. Pekerjaan dinilai efektif ketika berhasil mencapai tujuan sesuai yang telah ditetapkan sebelum eksekusi berlangsung. Kamu bisa memakai cara apa saja tanpa memperhitungkan biaya, tenaga, atau waktu, selama hasilnya sudah sesuai harapan.

Sementara, efisien bermakna tepat atau sesuai ketika mengerjakan sesuatu sehingga tidak membuang tenaga, waktu, dan biaya. Maka, efisien membuat seseorang mampu melaksanakan tugas secara cermat dan tepat.

Ketika ditinjau dari sudut pandang bisnis, efisien berupa usaha yang berfokus pada upaya penyelesaian pekerjaan secara cepat dan memuaskan. Kaitannya erat sekali dengan ketepatan waktu sehingga tidak ada biaya terbuang percuma. Kunci utama berada pada pemakaian sumber daya minimal tetapi bisa mencapai hasil maksimal.

Suatu pekerjaan disebut efisien ketika merencanakannya dengan proses evaluasi, membandingkan kondisi sebelum dan sesudah dilakukan. Nantinya, kamu bisa menemukan mana cara paling efisien atau terbaik untuk mencapai tujuan.

Jadi, tindakan efektif berarti fokus pada hasil dan melakukan langkah yang benar (misal, sesuai prosedur). Sedangkan tindakan dibilang efisien ketika berfokus pada proses dan melakukan berbagai cara yang dipandang tepat atau benar.

Baca juga: Pengertian Manajemen Bisnis dan Contoh Penerapannya yang Baik

Apa Perbedaan Efektif dan Efisien?

Secara ringkas, perbedaan efektif dan efisien dalam perspektif bisnis dapat dilihat dari poin-poin berikut.

  • Kaitannya dengan Sumber Daya dan Biaya

Seperti telah disebut di atas, suatu pekerjaan dianggap efektif ketika kamu melakukan beberapa tindakan untuk memenuhi target yang diharapkan. Di sini kamu tidak perlu pusing atas sumber daya atau biaya yang harus tersedia.

Sebaliknya, pekerjaan dipandang efisien ketika mampu memanfaatkan sumber daya yang ada dan telah mengalami penyesuaian. Sebisa mungkin kamu tidak mengeluarkan biaya berlebihan selain biaya yang telah direncanakan sebelumnya.

Pekerjaan yang efektif belum tentu dilakukan secara efisien. Demikian sebaliknya karena pendekatan keduanya terhadap proses jelas berbeda. Oleh karena itu, kamu perlu berusaha efektif dengan maksimal guna mencapai tujuan sesuai harapan.

Perbedaan efektif dan efisien berikutnya adalah tujuan. Efektif menitikberatkan pada hasil. Tujuan pekerjaan efektif adalah hasil memuaskan sesuai harapan. Namun, efisien menekankan pada proses. Tujuan pekerjaan akan efisien jika dilakukan dengan menghemat tenaga, biaya, dan waktu demi mencapai hasil maksimal.

Tindakan penghematan biaya, waktu, atau tenaga tidak berlaku saat kamu berbicara soal efektivitas. Apapun bisa kamu lakukan asal bisa mencapai hasil menurut targetnya. Sementara, efisiensi mengharuskan kamu menimbang soal biaya, tenaga, dan waktu. Kamu perlu mengelolanya dengan baik agar bisa mencapai hasil tanpa perlu melakukan tindakan boros.

blog100

Bagaimana Agar Bisa Bekerja Efektif dan Efisien?

Supaya bisa bekerja secara efektif dan efisien, kamu bisa melakukan beberapa tips berikut. 

  1. Siapkan rencana guna mengurangi risiko kesalahan saat eksekusi.
  2. Manfaatkan skala prioritas sebagai cara mudah mana yang lebih dulu dilakukan dan mana yang tidak.
  3. Lakukan pekerjaan yang mudah lebih dulu.
  4. Eksekusi dengan cermat, mulai dari mana yang bisa dikerjakan sendiri dan mana yang perlu didelegasikan.
  5. Pantau perkembangan tiap tugas. Kamu bisa membagi pekerjaan menjadi beberapa tugas kecil, buat check list, dan pantau perkembangannya secara berkala.

Uraian di atas menegaskan perbedaan efektif dan efisien terletak pada tujuan, upaya, proses, serta biaya dan sumber daya. Pemahaman ini bisa kamu terapkan saat melakukan pekerjaan individu, organisasi, maupun perusahaan. Dengan demikian, kinerja kamu tetap terjaga dan mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan secara efektif dan efisien. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 10,5% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].