Tag Archives: Ekonomi

Indonesia Adalah Negara dengan Ekonomi Stabil, Kenapa Bisa?

Indonesia Adalah Negara dengan Ekonomi Stabil

Sistem keuangan Indonesia dianggap salah satu yang paling stabil karena mampu menjaga kinerja moneter dan memiliki pengelolaan utang yang baik. Hal ini disampaikan oleh seorang co-founder dari Falcon House Partners, perusahaan fund manager di Singapura, Brian O’Connor. Brian mengatakan bahwa banyak orang tidak tahu Indonesia sebagai negara dengan stabilitas keuangan yang signifikan. Indonesia adalah salah satu pasar negara berkembang paling stabil di dunia. Lalu apa yang membuat Indonesia menjadi negara dengan ekonomi yang stabil?

1. Ketahanan Perbankan Indonesia Sangat Tinggi

Setiap aset dan pendanaan yang dimiliki oleh perbankan memiliki risiko kerugian. Karena itu, bank memerlukan kecukupan modal atau ketahanan modal untuk menanggung risiko ini. Kecukupan modal ini disebut Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio CAR Indonesia berada di angka 24,3% pada tahun 2022.

2. Kredit Macet Rendah

Kredit macet adalah pinjaman bank yang diambil oleh kreditur yang tidak mampu membayar kembali pinjaman kepada bank. Hal ini sangat beresiko pada perekonomian suatu negara jika memiliki tingkat kredit macet yang tinggi. Tingkat kredit macet di Indonesia ada di angka 3%. Negara berkembang lainnya seperti India punya tingkat kredit macet yang lebih tinggi sebesar 7,3%. Kredit macet di Indonesia ini memang terbilang rendah untuk kelas negara yang paling cepat berkembang.

Namun, menurut Brian, ini terjadi karena penyaluran kredit masih bersifat kaku dan konservatif. Karena itu juga, bank di Indonesia dinilai cenderung sulit untuk memberikan pinjaman. Tidak heran sejumlah orang akhirnya beralih ke pinjol yang bisa memberikan pinjaman lebih mudah. Kakunya penyaluran kredit bank ini bisa membuat pertumbuhan ekonomi sedikit terhambat. Di sisi lain, kestabilan sistem keuangan di Indonesia juga bisa tercapai karena hal ini.

3. Kapitalisasi Perbankan

Nilai kapitalisasi dan aset perbankan di Indonesia tergolong sangat besar, terutama di Asia Tenggara. Dari lima bank terbesar di ASEAN, dua bank terbesar datang dari Indonesia, yaitu BCA dan BRI. Sementara Singapura yang merupakan negara maju juga menyumbang dua bank besar, yakni DBS dan OCBC; dan Malaysia dengan Maybank.

Nah itu dia beberapa alasan menurut investor asing tentang kenapa sistem keuangan di Indonesia cenderung stabil. Kita patut bersyukur dengan stabilitas ekonomi yang ada, meskipun saat ini dunia sedang dilanda krisis.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. 

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

Resesi Ekonomi Adalah: Penyebab, Dampak Hingga Solusinya

resesi ekonomi adalah

Resesi ekonomi 2023 menjadi topik panas selama tahun 2022. Mengingat semakin banyak negara di dunia yang menaikan suku bunga seperti AS hingga Inggris. Resesi ekonomi adalah penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan dalam waktu yang lama.

Salah satu pemicu resesi dunia adalah ketidakstabilannya perekomonian karena berbagai faktor misalnya wabah pandemi Covid-19. Inilah yang mengakibatkan banyak negara mulai menaikan suku bunga karena kurang aktifnya modal kerja.

Kebanyakan investor menahan uang sehingga pertukaran dana stagnan. Adapun penyebab, tanda dan bagaimana menghadapi resesi ini bisa Anda simak sebagai berikut:

Pengertian & Tanda Resesi Ekonomi

Resesi adalah istilah untuk menggambarkan keadaan di mana perputaran ekonomi suatu negara cenderung melambat karena berbagai faktor baik internal maupun eksternal.

Faktor internal berasal dari masalah di dalam negara tersebut sementara faktor eksternal merupakan keadaan ekonomi dunia yang sifatnya global. Perputaran ekonomi yang melambat karena Produk Domestik Bruto (PDB) turun berlangsung dua kuartal secara beruntun.

Tanda terjadinya resesi ekonomi menurut Biro Nasional Penelitian Ekonomi (NBER) menyatakan data pendapatan riil sampai kondisi pekerjaan bisa menjadi indikator terjadinya resesi.

Ketika resesi berlangsung maka akan terjadi peningkatan pemutusan kerja dan lonjakan pengangguran. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menandai resesi dengan PDB dan pertumbuhan ekonomi yang cenderung negatif.

Penyebab Resesi Ekonomi

Resesi ekonomi Indonesia terjadi karena pengaruh perekonomian dunia yang ikut melambat karena Covid-19. Adapun faktor penyebab resesi ekonomi secara umum adalah sebagai berikut:

Inflasi /Deflasi Berlebihan

Inflasi adalah peningkatan harga yang terjadi secara terus menerus. Beberapa negara seperti Bank Central AS mengendalikan resesi dengan cara meningkatkan suku bunga.

Suku bunga tinggi mampu menekan aktivitas ekonomi sehingga tindakan ini juga memiliki resiko tinggi. Tidak hanya inflasi yang menyebabkan resesi namun juga deflasi secara berlebihan.

Deflasi adalah kondisi harga turun secara signifikan sehingga upah menyusut dan menurunkan harga. Dampak dari deflasi akan sangat terasa bagi pelaku bisnis baik penyedia barang maupun jasa.

Penyebab deflasi karena tingginya jumlah produksi secara bersamaan sementara permintaan produksinya menurun. Hal ini juga menurunkan jumlah uang yang ada di pasaran.

IPTEK

Perkembangan teknologi bisa berimbas terjadinya resesi apalagi saat ada gelombang teknologi hemat tenaga kerja. Revolusi industri ini memang menghemat biaya produksi namun memperkecil lapangan kerja.

Artificial Intelligence (AI) dan robot menggantikan manusia untuk bekerja. Akhirnya meningkatkan pengangguran karena kehilangan mata pencaharian.

blog100

Tingkat Pengangguran Tinggi

Tenaga kerja memiliki peran penting dalam perputaran perekonomian. Jika angka pengangguran terus meningkat secara terus menerus bisa meningkatkan kriminalitas.

Suatu negara diharapkan mampu meningkatkan lapangan kerja. Dengan begitu tenaga kerja lokal bisa menghidupi dirinya serta menjalankan pertukaran uang di dalam negeri.

Impor Lebih Besar Daripada Ekspor

Bila negara tersebut lebih banyak impor daripada ekspor juga mampu meningkatkan resiko resesi. Hal ini memberikan efek pada anggaran negara mengalami defisit sebab penurunan pendapatan nasional.

Produksi & Konsumsi Yang Tidak Seimbang

Terjadinya ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi mampu menyebabkan resesi. Penimbunan stok persediaan barang tidak diikuti oleh tingginya permintaan. Modal kerja untuk produksi juga ikut melambat yang menyebabkan resiko kebangkrutan tinggi.

Gelembung Aset Pecah

Ketika resesi, investor mudah sekali panik sehingga dengan segera menjual saham yang semula dijadikannya investasi jangka panjang. Akhirnya terjadi gelembung aset pecah karena panic selling.

Investor bertindak berdasarkan emosi ketika ekonomi membaik mereka akan membeli banyak saham. Saat kondisi ekonomi berantakan, investor akan berlomba menjualnya.

Guncangan Ekonomi

Masalah ekonomi yang serius dan sifatnya mendadak bisa menyebabkan resesi. Misalnya tumpukan individu atau perusahaan akan meningkatkan resiko kredit macet.

Hal ini bisa terjadi kepada siapa saja termasuk pada suatu negara. Tingginya hutang membuat biaya pelunasan juga meningkat. Peminjam tidak hanya menanggung pokok hutang saja namun bunga yang tinggi apalagi jika tenornya panjang.

Pertumbuhan Ekonomi Turun Dua Kuartal Berturut-Turut

Penyebab terakhir terjadinya resesi adalah penurunan pertumbuhan ekonomi dalam dua kartal secara berturut-turut. Turunnya pertumbuhan ekonomi melemahkan produk domestik bruto di negara tersebut.

Dampak Resesi Ekonomi

Dampak resesi ekonomi adalah turunnya nilai uang di pasar modal. Selain itu pengaruh resesi bisa berimbas ke berbagai pihak seperti:

Aspek Pemerintah

Secara langsung resesi menurunkan pendapatan pajak dan non pajak suatu negara. Pada akhirnya anggaran pendapatan nasional cenderung negatif sehingga tidak mampu membiayai belanja negara.

Aspek Perusahaan

Resesi menyebabkan perusahaan jatuh bangkrut sebab daya beli masyarakatnya turut. Perusahaan akan memangkas biaya operasional dan akhirnya melakukan pemutusan hubungan kerja guna efisiensi biaya.

Aspek Sosial

Saat resesi tak hanya mempengaruhi ekonomi masyarakat namun juga psikologisnya. Kepentingan individu akan meningkat daripada kepentingan khalayak ramai.

Aspek Pekerja

Dampak resesi ekonomi bagi masyarakat adalah kesenjangan ekonomi yang tinggi. Turunnya pendapatan pekerja bisa meningkatkan ancaman kriminalitas.

Solusi Menangani Resesi Ekonomi

Lawan dari resesi adalah kemajuan khususnya dalam hal pendapatan. Cara mengatasi resesi ekonomi adalah sebagai berikut:

Cari Passive Income

Bagi setiap individu baiknya mencari passive income dalam menghadapi resesi ekonomi. Anda bisa mencari pekerjaan online atau berinvestasi pada instrumen yang berpeluang sebagai passive income. Dengan begitu Anda tak hanya bertumpu pada gaji pokok saja.

Baca juga: Cara Mudah Mendapatkan Passive Income

Minimalisir Hutang & Pengeluaran

Mulailah meminimalisir hutang dan mengatur pengeluaran yang tidak Anda perlukan. Gunakan skala prioritas saat membeli barang sehingga Anda mengetahui mana kebutuhan pokok, sekunder ataupun tersier.

Siapkan Dana Darurat

Sisihkan uang untuk dana darurat sehingga saat resesi ekonomi, Anda tidak sulit memenuhi kebutuhan. Dana darurat juga memiliki peran untuk menjaga kestabilan keuangan baik perusahaan maupun individu. 

Gunakan Asuransi

Salah satu cara menghadapi resesi ekonomi adalah dengan ikut asuransi. Jenis asuransi sangat beragam mulai untuk pendidikan, kredit usaha, jiwa, kesehatan dan lainnya. Asuransi bisa menjadi investasi masa depan dan alat pengaman resesi.

Bantuan UMKM

Ketika resesi ekonomi maka sektor UMKM juga ikut terdampak. Dengan memberikan bantuan ke UMKM bisa menjadi penggerak ekonomi. Caranya dengan menyediakan kredit bunga rendah.

Belanja Pemerintah Besar-Besaran

Pemerintah bisa memperkuat daya beli agar perputaran ekonomi tidak macet. Selain itu mendukung dunia usia tergerak dengan terus berinvestasi.

Penempatan Dana & Menjamin Modal Kerja

Roda ekonomi bisa bergerak dengan menempatkan dana dan menjamin modal kerja. Dana yang tersalurkan bisa mendorong usaha untuk mencegah kebangkrutan karena biaya operasional yang tinggi.

Pemerintah bisa merilis program penjaminan pemerintah kepada perusahaan padat karya agar pemulihan ekonomi nasional segera tercapai.

Kesimpulan

Ada banyak sekali penyebab resesi ekonomi mulai dari lonjakan pengangguran hingga tingkat inflasi atau deflasi berlebihan. Dampaknya bisa berpengaruh ke seluruh lapisan masyarakat.

Resesi ekonomi adalah kondisi ekonomi suatu negara yang melambat sekurang-kurangnya dua kuartal berturut-turut. Solusi penanganannya bisa dengan memberikan bantuan UMKM atau mengatur keuangan lebih efisien.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

Tradisi Angpao Imlek dan Dampaknya Bagi Perputaran Ekonomi

Tradisi Angpao Imlek dan Dampaknya Bagi Perputaran Ekonomi

Angpao adalah amplop berwarna merah yang sangat identik dengan perayaan Imlek. Tradisi membagikan angpao ini sudah ada sejak zaman dinasti Qing, namun saat itu dikenal dengan sebutan yasuiqian dan dibagikan dalam bentuk koin dengan benang merah. Masyarakat pada zaman dinasti Qing percaya bahwa membagikan yasuiqian akan mengusir roh jahat dan memberikan keberuntungan kepada anak-anak sepanjang tahun.

Tradisi ini berkembang sehingga benang merah diganti menjadi amplop merah dan koin diganti menjadi uang kertas. Karena itulah istilah yasuiqian diganti menjadi hongbao, yang berarti amplop merah. Di Indonesia sendiri, hongbao biasanya disebut fungpao dalam bahasa Hakka dan angpao dalam bahasa Hokkien. Dalam praktiknya, pemberian angpao dilakukan oleh orang yang lebih tua, sudah bekerja, dan sudah berkeluarga dengan tujuan membagikan rezeki kepada yang lebih muda.

Ternyata pemberian angpao ini berdampak pada perputaran ekonomi, terutama di Asia. Sebulan saat perayaan tahun baru di Tiongkok pada tahun 2022, perputaran uang di sektor ritel dan makanan naik sebesar 12,7% di angka 310 miliar yuan (Rp692 triliun). Perputaran uang di Tiongkok paling cepat terjadi di platform pembayaran online, karena metode pembayaran online di Tiongkok lebih digemari. Dilansir dari laman fitchsolutions, dalam satu minggu perayaan Imlek di Tiongkok tahun 2022, terdapat nilai transaksi sebesar 6,3 trilun Yuan (Rp14.000 triliun).

Tingginya perputaran uang di Tiongkok selama Imlek ini terjadi karena konsumsi masyarakat yang melonjak naik, terutama untuk belanja makanan, hadiah dan kebutuhan Imlek lainnya. Selain itu, banyak juga yang memanfaatkan momen libur Imlek untuk bepergian ke negara tujuan wisata di Asia, seperti ke Korea Selatan, Makau, Thailand dan Singapura.

 Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

Alasan Mengapa Ekonomi Indonesia Berpusat di Pulau Jawa

Alasan Mengapa Ekonomi Indonesia Berpusat di Pulau Jawa

Pusat perekonomian Indonesia yang terletak di Pulau Jawa telah menjadi fenomena yang terjadi selama berabad-abad. Bahkan, fenomena ini sudah terbentuk sejak zaman kerajaan Nusantara dulu. Salah satu alasan utama mengapa ekonomi Indonesia selalu terpusat di Pulau Jawa adalah karena Pulau Jawa memiliki kondisi geografis yang sangat menguntungkan.

Pulau Jawa terkenal dengan banyaknya gunung berapi yang membuat tanahnya menjadi sangat subur. Tanah yang subur ini menjadi sumber makanan yang baik dan melimpah bagi penduduk Jawa. Selain itu, garis pantai Pulau Jawa yang luas dan banyak sungai juga mempermudah transportasi barang dan orang dari satu tempat ke tempat lainnya.

Kondisi geografis yang menguntungkan inilah yang membuat Pulau Jawa mampu menopang penduduk besar dan membangun peradaban yang besar seperti Pajajaran, Majapahit, Demak, Singasari, Mataram, dan Kediri. Selama masa penjajahan, Pulau Jawa juga menjadi jalur perdagangan internasional yang membuat Batavia menjadi pusat perdagangan teramai di tahun 1570.

Setelah kemerdekaan, Jakarta menjadi ibukota negara karena infrastrukturnya lengkap dan dijadikan pusat pemerintah kolonial. Proyek besar Mercusuar Presiden Soekarno untuk pembangunan ibu kota di era tahun 60an semakin meningkatkan ketimpangan antara Jawa dan luar Jawa. Sementara itu, di pulau lain, sering terjadi ketidakstabilan politik dan pemberontakan yang membuat agenda pembangunan terhambat.

Bentuk Indonesia yang kepulauan juga menjadi hambatan untuk distribusi sumber daya antar pulau. Di era selanjutnya, ketimpangan ini semakin besar akibat efek pemusatan industri (aglomerasi) di Jawa yang membuat investasi di daerah lain rendah. Dengan pemusatan ekonomi di Jawa, banyak orang dari luar Jawa yang merantau ke Jawa dan memilih berkarya di sana. Hal ini menyebabkan daerah mereka makin tertinggal karena banyak penduduknya yang merantau.

Secara keseluruhan, Pulau Jawa telah menjadi pusat perekonomian Indonesia selama berabad-abad. Kondisi geografis yang menguntungkan, jalur perdagangan internasional, dan infrastruktur yang lengkap telah menjadikan Pulau Jawa sebagai pusat ekonomi yang utama. Meskipun demikian, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa agar pembangunan di seluruh Indonesia dapat berjalan seimbang.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

Penting! Inilah Cara Atur Ekonomi Selama Ramadan

ekonomi selama Ramadan

Bisnis dan ekonomi selama Ramadan cenderung mengalami peningkatan. Hal ini salah satunya karena konsumsi yang meningkat. Pada tahun lalu saja, rata-rata proporsi pendapatan untuk konsumsi naik saat bulan puasa.

Kenaikan tingkat konsumsi selama bulan puasa ini juga menjadi penyelamat kala krisis moneter tahun 1997/1998 lalu. Akan tetapi, dampak positif dari naiknya rasio konsumsi juga membawa dampak negatif.

Kenaikan Harga Produk Selama Ramadan

Pengaruh bulan Ramadan dengan perekonomian di Indonesia juga ada sisi negatifnya. Akibat naiknya konsumsi yang mendorong roda perekonomian tersebut, harga-harga juga ikut melambung.

Kenaikan harga bukan hanya menyentuh barang kebutuhan pokok saja, baju dan berbagai kebutuhan lebaran ikut naik. Hukum ekonomi berlaku di sini, semakin banyak permintaan maka harga semakin naik.

Apabila di bulan biasa kenaikan harga menyebabkan turunnya rasio konsumsi karena berhemat, di Ramadan berbeda. Masyarakat akan tetap membeli berbagai bahan kebutuhan puasa mereka.

Tingginya angka konsumsi yang mengakibatkan kenaikan harga di bulan Ramadan tersebut karena berbagai alasan. Beberapa alasan yang umum masyarakat sampaikan adalah karena untuk berinfak, sedekah, dan zakat. Dorongan ibadah selama bulan suci dan keinginan berbagi menjadi penyebab utama.

Transfer dari yang kaya ke yang membutuhkan membuat roda perekonomian bergerak dengan cepat. Perlahan ekonomi mulai bangkit dan bisnis-bisnis juga ikut bergeliat.

Manfaatkan Peluang Kenaikan Ekonomi di Bulan Ramadan

Ramadan dan ekonomi yang naik pesat membawa berkah tersendiri bagi yang mampu memanfaatkan peluang. Masyarakat bisa menggunakan momentum ini untuk ikut berjualan guna meningkatkan pendapatan.

Banyak usaha yang hanya muncul saat Ramadan tetapi mendatangkan pundi-pundi yang lumayan, seperti:

  1. Berjualan takjil
  2. Buah kurma
  3. Lauk pauk dan sayur
  4. Aneka es
  5. Kue kering khas lebaran
  6. Toples kue
  7. Baju muslim
  8. Mukena
  9. Hampers dan parsel
  10. Ketupat

Usaha-usaha di atas berkembang pesat menjelang dan saat bulan puasa. Usaha menjelang Ramadan di atas bisa Anda coba, siapa tahu rejekinya. 

Membuka usaha menjelang Ramadan tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Selama bisa memanfaatkan peluang di sekitar, Anda bisa memulai usaha dengan modal yang ada. 

Contohnya saja daftar usaha di atas, tidak semuanya perlu modal yang besar. Berjualan takjil, aneka lauk pauk, dan es bisa mulai dengan modal seadanya. Tinggal amati saja, apa yang biasanya laris manis di sekitar tempat tinggal. 

Saat mulai berjualan, tidak langsung laris manis bukan berarti gagal. Mungkin Anda harus mencoba lebih keras, melakukan koreksi, dan mengamati selera pasar di tempat berjualan.

Jadi, alih-alih hanya meningkat di konsumsi Anda juga bisa produktif dengan berjualan dan meningkatkan pendapatan. Momen yang hanya setahun sekali, sayang sekali jika terlewat.

Baca juga: Amalan Baik di Bulan Ramadan

Masyarakat Mengelola Keuangan Bijak Ramadan

Perputaran roda ekonomi yang bergerak cepat dan pertumbuhan yang meningkat selama Ramadan memang baik. Banyak yang mendadak membuka usaha dan menghasilkan selama bulan puasa jelas berdampak positif.

Akan tetapi, sisi lainnya tetap ada yang pengeluarannya menjadi bengkak dan jauh lebih tinggi dari biasanya. Sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik, karena setelah Ramadan dan idul fitri, rutinitas akan kembali normal. 

Oleh karena itu, meski rata-rata konsumsi meningkat keuangan harus tetap dijaga. Pengelolaan yang baik sangat perlu agar setelah Ramadan dan lebaran, keuangan masih aman.

Pertanyaannya, bagaimana bisa mengamankan dompet di bulan Ramadan demi mengelola keuangan dengan bijak?

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan demi bijak dalam pengeluaran selama Ramadan dan tidak berlebihan, apa saja?

  1. Membuat rencana keuangan selama puasa dan lebaran dengan pengalokasian yang jelas. Hal ini karena kewajiban membayar misalnya seperti hutang atau cicilan akan tetap berjalan meski hari raya.
  2. Mempersiapkan belanjaan dari sebelum bulan puasa saat harga-harga belum naik. Beli secukupnya produk yang awet dan kiranya akan naik saat puasa nanti.
  3. Perkirakan menu konsumsi dan sesuaikan dengan dana yang sudah direncanakan
  4. Utamakan kebutuhan pokok dan hindari barang yang belum terlalu perlu
  5. Pisahkan anggaran untuk puasa dan lebaran agar jelas. Tujuannya agar dana untuk lebaran tidak terpakai dahulu yang akhirnya malah menambah pengeluaran.
  6. Tetap menabung seperti biasanya
  7. Tentukan dana talangan maksimal

Poin untuk tetap menabung seperti biasa mungkin agak sedikit sulit mengingat pengeluaran yang membengkak. Untuk mensiasati hal ini, Anda bisa menabungkan uangnya terlebih dahulu, baru sisanya untuk belanja.

Tips-tips di atas kelihatannya memang mudah, asalkan niat pasti Anda bisa melakukannya. Intinya, harus tegas pada diri sendiri dan ikuti rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Kita juga harus ingat bahwa setelah Ramadan, 11 bulan berikutnya akan kembali normal.

Ramadan ke sektor perbankan

Apabila pengaruh Ramadan ke pertumbuhan ekonomi positif, bagaimana dengan dunia perbankan? Apakah memberi dampak yang sama bagusnya, atau malah sebaliknya?

Pada 2019, bulan puasa memang mampu menghidupkan roda perekonomian. Hanya saja, akibat konsumsi yang meningkat rasio tabungan terhadap pendapatan menurun. Porsi cicilan terhadap pendapatan juga ikut turun seiring dengan menurunnya tabungan.

Penyebab penurunan pada kedua sektor karena masyarakat menggunakan uang mereka sebagian besar untuk konsumsi. Penurunan yang terjadi tentu kurang baik bagi kesehatan perbankan. 

Akan tetapi, di sisi lain untuk investasi memungkinkan ada peningkatan terutama di konsumsi dan ritel. Sektor konsumsi dan ritel sangat terdongkrak akibat naiknya perekonomian akibat naiknya rasio konsumsi.

Lantas, apa yang harus para investor lakukan? Apakah worth it untuk memulai investasi saat bulan Ramadan?

Bagi investor, diversifikasi sangat penting meski ada peluang kenaikan pesat di industri konsumsi dan ritel. Hal ini mengingat momentum Ramadan yang hanya terjadi setahun sekali dan memungkinkan harga akan turun.

Oleh sebab itu, dalam melakukan investasi harus tetap mempertimbangkan resiko dan sektor lain. Bila memungkinkan, pahami betul jenis investasi yang akan Anda lakukan baru memutuskan. 

Setiap investasi ada resiko, besarnya resiko biasanya sebanding dengan hasil yang diperoleh. Tinggal bagaimana masing-masing memutuskan dan memilih jenis investasinya.

Kesimpulan

Bisnis dan ekonomi Ramadan secara garis besar meningkat pesat akibat tingkat konsumsi masyarakat. Tingkat konsumsi yang meningkat membuat harga-harga melambung karena permintaan yang jauh lebih banyak. 

Jumlah konsumsi yang lebih banyak ini membuka peluang usaha. Ada berbagai jenis usaha yang bisa dilakukan selama Ramadan dan tentunya menghasilkan. Ada usaha dengan modal minim seperti takjil, atau usaha bermodal besar seperti baju.

Untuk berjualannya saat ini sudah fleksibel, bisa langsung atau jualan online bulan Ramadan. Berjualan online lebih banyak menjangkau konsumen dan meningkatkan penjualan. Berbanding terbalik, di perbankan sedikit lesu karena kebanyakan memakai uang mereka untuk konsumsi.Jadi, bisnis dan ekonomi selama Ramadan menunjukan tren yang positif dan mempercepat laju ekonomi. Berbagai sektor terkena dampak positif dan bahkan bisa menyelamatkan Indonesia dari krisis.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].