Tag Archives: Faktor

Benefit Adalah: Pengertian, Bentuk, Jenis dan Faktor Penentunya

Bila diterjemahkan secara harfiah, benefit berarti manfaat, faedah, keuntungan atau kegunaan yang didapatkan oleh satu pihak dari pihak lainnya. Benefit adalah istilah yang kerap digunakan dalam dunia perusahaan terutama berhubungan dengan kesejahteraan karyawan. Berikut penjelasan lengkap mengenai benefit khususnya dalam dunia kerja. 

Pengertian Benefit

Dalam dunia kerja, benefit adalah bentuk imbalan jasa yang diberikan perusahaan bagi para karyawan. Tujuan diberikannya benefit adalah agar proses kerja sang karyawan bisa berjalan dengan lancar. Benefit yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sangat beragam, mulai dari bantuan finansial, asuransi jiwa, asuransi kesehatan, hingga dana pensiun. Benefit juga dapat diterima baik secara langsung maupun tidak langsung.

Bentuk-Bentuk Benefit

Dalam dunia kerja, terdapat empat bentuk benefit yang kerap diberikan oleh perusahaan kepada para karyawan atau pihak yang turut terlibat dengan proses usaha. Berikut penjelasannya. 

Upah merupakan bentuk pembayaran uang secara harian dan diberikan kepada buruh. Sementara itu, gaji adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan, baik dalam periode mingguan, bulanan, bahkan tahunan. 

Bagi para karyawan tetap, perusahaan biasanya memberikan tunjangan. Jenisnya sangat beragam, mulai dari asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dana pensiun, bonus liburan, bahkan tunjangan hari raya. 

Insentif merupakan tambahan upah yang didapatkan oleh seorang karyawan di luar gaji. Bentuk benefit ini diberikan berdasarkan keuntungan perusahaan, keberhasilan penjualan, atau produktivitas karyawan dalam sebuah proyek. 

Baca juga: Mengenal Lebih dalam Insentif serta Tujuan dari Pemberiannya

Bentuk selanjutnya dari benefit adalah fasilitas. Benefit ini biasanya diberikan kepada pegawai tertentu saja, terutama yang memiliki jabatan tinggi. Misalnya, tempat parkir khusus, mobil operasional, rumah dinas, hingga keanggotaan klub.

blog100

Jenis-Jenis Benefit

Selain bentuk, benefit juga dikelompokan dalam tiga jenis, yakni benefit finansial langsung, benefit finansial tak langsung, dan benefit non-finansial.

  • Benefit finansial langsung 

Yang dimaksud dengan benefit finansial langsung adalah benefit berupa uang tunai. Misalnya, pembayaran gaji dan upah, pembayaran insentif, hingga biaya prestasi.

  • Benefit finansial tak langsung

Beberapa benefit finansial tidak langsung yang kerap didapatkan oleh karyawan seperti program perlindungan (asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan dana pensiun), bayaran di luar jam kerja (cuti tahunan, cuti hamil, hari besar), serta fasilitas (kendaraan, rumah dinas, dan ruang kantor).

Selain dalam bentuk finansial, ada pula bentuk benefit lain yang didapatkan oleh karyawan. Misalnya, mendapat tanggung jawab untuk pekerjaan baru. Benefit jenis ini juga bisa lingkungan kerja nyaman dan rekan kerja yang menyenangkan. 

benefit adalah

Faktor Penentu Besarnya Benefit

Jumlah besaran benefit yang didapatkan seseorang bisa berbeda dengan orang lain. Bebeberapa faktor penentu besarnya benefit adalah sebagai berikut:

  • Tingkat pendidikan dan pengalaman 

Sebuah perusahan akan mempertimbangkan besar benefit yang didapatkan berdasarkan tingkat pendidikan serta pengalaman yang dimiliki karyawannya. Makin tinggi tingkat pendidikan dan banyaknya pengalaman yang dimiliki calon karyawan, maka benefit yang diterima pun akan makin besar.

Bila penawaran terhadap sebuah lowongan pekerjaan tinggi, maka besar yang didapatkan juga relatif kecil. Sementara itu, bila tawaran para pencari kerja lebih sedikit daripada jumlah lowongan yang tersedia, maka calon karyawan tersebut akan mendapatkan benefit yang lebih besar. 

Saat mempertimbangkan besar benefit yang akan diberikan kepada karyawan, perusahaan harus mempertimbangkan soal biaya hidup. Biaya hidup di tiap daerah berbeda. Karena itu, terkadang meskipun dua orang berada di posisi yang sama, upah yang diberikan bisa berbeda karena lokasi kerjanya. 

  • Produktivitas kerja karyawan

Salah satu kriteria perusahaan memberikan benefit adalah produktivitas karyawan yang tinggi. Bila dianggap memenuhi target dan memuaskan perusahaan, maka benefit yang didapatkan bisa lebih besar. Sementara itu, karyawan yang kurang produktif bisa mendapatkan benefit lebih kecil atau tidak sama sekali.

Jabatan seseorang akan turut berpengaruh pada benefit yang diberikan perusahaan. Karyawan dengan jabatan lebih tinggi memiliki tanggung jawab yang lebih besar sehingga memiliki hak mendapat benefit yang lebih besar.  

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian benefit, bentuk, jenis, dan faktor penentu besarnya benefit dalam dunia kerja. Semoga artikel dapat membantu terutama Anda yang akan terjun dalam dunia kerja. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

Kebutuhan Sekunder: Definisi, Faktor, dan Contohnya

Sekunder Adalah

Kebutuhan sekunder adalah satu dari tiga jenis kebutuhan manusia. Kadang kebutuhan sekunder bukan diposisikan sebagai prioritas dalam kehidupan seseorang, tetapi tetap bisa Anda penuhi jika keadaan memungkinkan. Sama halnya dengan kebutuhan primer, kebutuhan ini membantu Anda bertahan hidup.

Tidak jarang orang menganggap kebutuhan sebagai wujud keinginan pribadi terhadap suatu benda, barang, atau jasa yang dapat menciptakan kepuasan jasmani dan rohani. Apalagi, kebutuhan muncul dari proses internal dalam diri individu dan pengaruh beberapa faktor lainnya. Itulah mengapa muncul kategori kebutuhan, salah satunya sekunder.

Apa Itu Kebutuhan Sekunder?

Sekunder adalah kedua, berasal dari bahasa Latin “secundus”. Secara ringkas, kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan pendamping atau pendukung yang dapat dipenuhi jika kebutuhan primer sudah dipenuhi lebih dahulu.

Artinya, jika kebutuhan sekunder tidak terpenuhi, tidak akan menghambat atau mengganggu aktivitas sehari-hari Anda secara fatal. Kehidupan Anda dapat menjadi lebih baik jika kebutuhan sekunder dapat diwujudkan, tetapi Anda tetap bisa hidup walau tanpa hal tersebut.

Bisa dibilang kebutuhan sekunder adalah kebutuhan psikologis, dapat berupa wujud pencapaian, pengasuhan, dan kemandirian. Apabila dahulu orang cenderung mengutamakan kebutuhan primer, saat ini kebutuhan sekunder berusaha diwujudkan lantaran kaburnya batasan antara butuh dan ingin. Faktor impulsif kerap mendorong orang untuk membeli sesuatu meski secara fungsi sebetulnya tidak begitu penting.

Perlu dicatat, kebutuhan sekunder bersifat subjektif sehingga bisa berbeda-beda pada setiap individu. Di sinilah kebijakan seseorang dapat dinilai, apakah benar kebutuhan itu benar-benar dibutuhkan atau hanya sebatas keinginan impulsif berdasarkan ambisi maupun ketakutan ketinggalan tren semata. Ingat, pemenuhan kebutuhan sekunder akan berpengaruh pada kondisi keuangan Anda, lho. 

Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Sekunder

Meskipun faktor jenis kebutuhan setiap orang berbeda-beda, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan sekunder, yang akhirnya berpengaruh pada pola konsumsi individu tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan sekunder adalah:

Lingkungan

Berbeda lingkungan, berbeda pula kebutuhan sekunder Anda. Contoh, mereka yang tinggal di kota kecil besar boleh jadi tidak mementingkan kendaraan pribadi karena transportasi umum tersedia dan mudah diakses. Sebaliknya, mereka yang tinggal di pedesaan perlu memiliki kendaraan pribadi untuk mempermudah mobilisasi karena tidak tersedia angkutan umum yang menjangkau desanya.

Baca juga: Ini Kebiasaan Manusia yang Efektif dalam Kehidupan Sehari-Hari

Perkembangan zaman dan teknologi

Kedua faktor ini saling berkaitan karena akan mempengaruhi kebutuhan manusia saat ini. Contoh, sampai dua dekade lalu, penggunaan ponsel berbentuk candy bar masih jadi hal umum. Sekarang hampir semua orang memakai smartphone untuk memperlancar komunikasi dengan keluarga, teman, dan kolega. Bahkan, tidak sedikit orang yang menggantungkan aktivitas sehari-hari pada smartphone sehingga merasa panik jika tidak membawa gawai tersebut.

Agama

Kebutuhan sekunder setiap umat beragama jelas berbeda. Umat Hindu perlu membangun tempat menaruh sesajen di rumah. Umat Kristen biasa memasukkan daging babi dalam menu makan seminggu. Lalu, umat Islam membutuhkan sarung, sajadah, dan mukena bersih sebagai pakaian penting dalam menjalankan ibadah.

Adat istiadat

Faktor adat istiadat dan budaya juga mempengaruhi kebutuhan sekunder seseorang. Contoh, orang Batak dikenal suka berkumpul dengan keluarga besar. Maka, adalah hal biasa jika mereka menyelenggarakan pesta pernikahan besar-besaran dengan perayaan yang berlangsung seminggu penuh. 

Sementara, bagi orang Eropa, pernikahan adalah momen intim bersama keluarga dan kerabat dekat. Menjadi hal wajar pula jika pernikahan orang Eropa hanya mengundang sedikit tamu, kadang tidak sampai 100 orang! Berbeda sekali dengan kebiasaan sebagian besar keluarga Indonesia, bukan?

blog100

Contoh Kebutuhan Sekunder 

Contoh kebutuhan sekunder adalah seperti beberapa yang disebutkan di atas. Namun, secara umum kebutuhan sekunder dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu terkait pemenuhan jasmani dan rohani. 

Kebutuhan sekunder untuk jasmani

Jika kebutuhan ini terpenuhi, tubuh Anda akan merasa nyaman, tidak cepat lelah, dan mempermudah aktivitas harian. Termasuk dalam kategori ini adalah:

  • Alat elektronik (televisi, laptop, mesin cuci, kulkas, setrika, AC)
  • Alat komunikasi (smartphone)
  • Perlengkapan rumah tangga (kompor gas, oven, panci)
  • Kendaraan pribadi.

Kebutuhan sekunder untuk rohani

Jika kebutuhan ini terpenuhi, suasana hati Anda bisa membaik dan merasa sehat secara mental. Misalnya:

  • Hiburan (bermain game, langganan layanan video dan music streaming)
  • Olahraga (membeli sepeda, sepatu khusus futsal, mendaftar kelas yoga atau pilates)
  • Rekreasi (staycation, jalan-jalan ke tempat wisata)
  • Gaya hidup (nongkrong di kafe, beli minuman kekinian, belanja online saat Hari Belanja Nasional).

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang bisa dipenuhi setelah kebutuhan primer sudah terpenuhi. Jika dapat diwujudkan, hidup Anda bisa lebih nyaman, menyenangkan, atau membuat bahagia. Namun, jika belum terwujud pun, Anda tetap bisa menjalani hidup seperti biasa. Jadi, apa kebutuhan sekunder versi Anda?

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].