Tag Archives: Luxury

Hierarki Luxury Brand Menurut Harganya

Apakah kamu adalah seseorang yang peduli akan brand apa yang dibeli dan digunakan sehari-hari? Banyak orang beranggapan brand yang dipakai seseorang mencerminkan isi kantong yang memakainya. Merek mahal seakan-akan menjadi ajang adu kekayaan, meski tak semua orang beranggapan seperti itu. Pasalanya ada juga orang-orang yang membeli barang yang relatif mahal karena menyukai kualitasnya.

Ternyata barang-barang mewah ini pun memiliki hierarkinya sendiri. Erwan Rambourg, penulis buku “The Bling Dynasty” membuat piramida yang berisi hierarki dari berbagai merek mewah, mulai dari Starbucks hingga Leviev. Berikut ini hierarki barang mewah dari yang paling rendah hingga paling tinggi.

1. Everyday Luxury

Kategori pertama adalah everyday luxury yang bisa kita temukan di mana-mana. Dari sisi harga, barang-barang ini berkisar di bawah USD100 sehingga membuatnya paling mudah dijangkau

2. Affordable Luxury

Affordable luxury memiliki harga yang sedikit lebih tinggi dari everyday luxury, yakni di rentang harga USD100-USD300. Biasanya affordable luxury bukanlah barang yang dipakai sehari-hari.

3. Accessible Core

Kategori selanjutnya adalah accessible core yang memiliki rentang harga USD300-USD1.500. Merek terkenal yang masuk ke kategori ini adalah Prada, Christian Louboutin, dan lainnya.

4. Premium Core

Premium core adalah kategori dengan barang mewah dengan kisaran harga USD3.000-USD5.000. Di level ini jenis barang yang beredar kebanyakan berupa tas, jam, dan perhiasan.

5. Super Premium

Untuk kategori super premium diduduki oleh brand terkenal di dunia seperti Hermes, Bottega Veneta, dan lainnya. Barang-barang dengan harga USD5.000-USD50.000 adalah barang yang masuk ke kategori super premium.

6. Ultra High End

Banyak merek perhiasan dan berlian seperti Leviev dan Graff yang masuk ke kategori ini. Pada level ini, harga barang dibanderol di atas USD50.000.

7. Bespoke

Level tertinggi barang dari merek mewah adalah bespoke, yang biasanya dibuat secara personal untuk pembelinya.

Apapun levelnya, kemewahan sifatnya relatif. Suatu barang yang menurut seseorang biasa saja bisa jadi suatu kemewahan bagi orang lainnya. Tidak hanya dinilai dengan angka, kemewahan juga bisa bergantung berdasarkan beberapa hal seperti area, waktu, ekonomi, budaya, hingga situasi dari ketersediaan sebuah barang atau jasa.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

…

Mengenal Tren Quiet Luxury Fashion

Quiet luxury, atau kemewahan yang tenang, menjadi salah satu tren terbesar dalam dunia fashion pada tahun 2023. Tren ini mencerminkan era baru minimalisme, dengan fokus yang lebih besar pada barang-barang investasi dan kebiasaan belanja yang lebih bijaksana. Quiet luxury dikenali dengan tampilan produk yang tidak memiliki logo yang mencolok, menghadirkan gaya ‘stealth-wealth’ yang menunjukkan seseorang yang kaya namun tidak memamerkan kekayaannya. Lalu mengapa Tren Quiet Luxury Semakin Populer?

1. Respons terhadap Krisis Keuangan

Orang-orang kaya cenderung mengadopsi gaya yang lebih rendah hati dan lebih hemat saat menghadapi krisis keuangan. Dalam situasi seperti itu, quiet luxury memberikan alternatif yang cocok dengan nilai-nilai seperti kebijakan pengeluaran yang lebih bijaksana.

2. Perhatian pada Keberlanjutan

Masyarakat saat ini semakin peduli dengan isu-isu lingkungan dan berusaha untuk membeli pakaian yang lebih berkelanjutan. Quiet luxury menawarkan pilihan yang lebih ramah lingkungan dengan mengedepankan kualitas dan keberlanjutan daripada sekedar tren atau merek.

3. Gerakan Konsumen Sadar

Tren quiet luxury sejalan dengan gerakan konsumen sadar (conscious consumerism) di mana konsumen mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari produk yang mereka beli. Pemilihan barang-barang investasi dan penggunaan yang berulang menekankan nilai-nilai conscious consumerism ini.

Quiet luxury tidak hanya menjadi tren pada tahun 2023, tetapi sebelumnya juga populer saat terjadi krisis keuangan global pada tahun 2008. Ketika itu, orang-orang kaya yang memamerkan kekayaan mereka dianggap kurang tepat dan terlalu mencolok. Fenomena tersebut membuat mereka lebih memilih gaya hidup yang lebih sederhana, termasuk memilih pakaian tanpa logo yang mencolok.

Tren quiet luxury yang kembali populer pada tahun 2023 juga terjadi sebagai respons terhadap kondisi ekonomi global yang mencoba pulih dari dampak pandemi Covid-19. Seperti pada tahun 2008, masyarakat kembali mencari cara untuk “menyembunyikan” kekayaan mereka dan mengadopsi gaya hidup yang lebih rendah hati.

Dalam tren quiet luxury, meskipun pakaian tidak memiliki logo yang mencolok, orang-orang di kelas kekayaan yang setara tetap memperhatikan harga dan kualitas produk yang mereka kenakan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tetap sadar akan gaya dan status finansial mereka.

Dengan adanya tren quiet luxury, kita melihat pergeseran dalam preferensi gaya hidup dan kesadaran konsumen. Quiet luxury memberikan alternatif yang elegan, berkelanjutan, dan lebih bijaksana dalam memilih pakaian dan barang-barang mewah.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

…