Tag Archives: Mana

Solo Trip vs Open Trip: Mana Gaya Liburanmu?

Solo Trip vs Open Trip

Setelah cukup lama dirumahkan karena pandemi, liburan ke tempat impian pastinya menjadi salah satu keinginan yang ingin kamu wujudkan. Sebelum merencanakan bepergian ke suatu tempat, ada baiknya kamu mengenali dulu gaya liburanmu seperti apa. Pada umumnya, ada dua tipe wisatawan yang sering ditemukan. Mereka yang melakukan solo trip bersiap, bepergian, serta berlibur sendiri. Sedangkan mereka yang memilih untuk melakukan open trip mengandalkan travel agent dan open tour untuk berwisata bersama-sama dengan wisatawan lainnya. Yuk eksplor lebih jauh gaya liburanmu!

Solo Trip

Solo trip adalah liburan yang direncanakan dan dilakukan sendiri tanpa bantuan pihak ketiga atau tanpa travel guide. Kelebihan melakukan solo trip adalah kamu lebih bebas diatur sendiri, bisa mengatur budget yang fleksibel, serta dapat mendorong kemandirian dan kedewasaan. Sementara kekurangannya adalah kamu perlu melakukan riset yang mendalam, bertanggung jawab sepenuhnya akan dirimu sendiri, sehingga kamu perlu berhati-hati setiap saat.

Open Trip

Open trip adalah liburan yang diatur dan direncanakan oleh travel agent biasanya berbentuk open trip atau group travelling. Kelebihan dari open trip adalah kemudahan yang ditawarkan, bisa menambah teman baru sesama traveller dan dipandu oleh travel guide yang profesional. Sementara kekurangannya adalah kamu memiliki kebebasan liburan yang terbatas, harus mengikuti peraturan dan jadwal yang ada, dan biaya yang cukup mahal.

Jadi, mana yang lebih cocok dengan gaya berliburmu?

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. 

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

Rumah Bekas vs Rumah Baru, Pilih Mana?

Rumah Bekas vs Rumah Baru, Pilih Mana?

Perbincangan mengenai preferensi dalam pemilihan jenis properti seperti tidak pernah ada ujungnya, apalagi bagi kaum millenial yang baru akan memiliki rumah pertamanya. Memilih rumah bekas maupun rumah baru tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut.

Rumah baru atau yang biasa disebut sebagai Primary Property biasanya didapat langsung dari perusahaan developer properti. Primary property adalah rumah-rumah atau bangunan yang baru dan belum pernah dimiliki sebelumnya. Biasanya properti ini dikembangkan oleh perusahaan developer properti dari tanah kosong dan dijual per unitnya kepada pemilik tangan pertama.

Sedangkan rumah bekas atau yang disebut dengan Secondary Property biasanya sudah tangan kedua dari owner pribadi atau perusahaan pengguna properti tersebut. Secondary property adalah properti yang telah berpindah tangan dari pemilik pertama atau primer kepada pihak lainnya. Properti ini dijual kembali dalam kondisi bekas oleh pemilik sebelumnya.

Lalu mana yang lebih baik? Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kelebihan

Primary property memiliki kelebihan berupa bangunan masih baru dan fresh sehingga kondisinya lebih prima. Selain itu primary property biasanya memiliki banyak pilihan produk dan tipe untuk pembeli  serta menawarkan pilihan cara bayar lebih fleksibel dari developer. Kamu juga mungkin mendapat promo atau bonus lainnya dari developer.

Sementara kelebihan secondary property adalah kamu akan mendapat rumah yang  siap huni dengan lingkungan sudah lebih matang. Layout bangunan secondary property pun bisa diubah tanpa perlu khawatir “keseragaman” dari pengelola untuk beberapa daerah.

Kekurangan

Pada primary property, tidak sedikit unit rumah yang statusnya indent atau belum dibangun. Selain itu lingkungannya pun bisa jadi belum terlalu matang dan belum terlihat ada pengembangan. Selain itu, biasanya primary property memiliki desain atau layout bangunan seragam dan kurang fleksibel.

Kekurangan dari secondary property biasanya kamu akan mengeluarkan biaya renovasi tambahan sesuai kondisi bangunan. Selain itu kamu perlu memperhatikan keamanan dan kelengkapan dokumen termasuk sertifikat. Kamu juga perlu mengecek ulang keamanan latar belakang pemilik sebelumnya. Terakhir, kamu juga harus mengantisipasi biaya tambahan notariat & biaya tambahan apabila terdapat kemacetan tunggakan dari pemilik sebelumnya.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

5 Tipe Orang Ketika Berbelanja, Kamu yang Mana?

5 Tipe Orang Ketika Berbelanja, Kamu yang Mana?

Bagi sebagian orang, berbelanja adalah kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan. Baik itu berbelanja kebutuhan sehari-hari, makanan, pakaian, atau barang yang sedang diinginkan. Berbelanja bisa menjadi salah satu kegiatan pelepas penat dari padatnya rutinitas yang kita lakukan.

Untuk menjaga arus kas keuangan, kita perlu menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya. Coba tanyakan pada diri sendiri apakah kebiasaan belanja kita sudah tepat? Pasalnya, setiap orang memang ingin memiliki keadaan finansial yang seimbang. Namun kenyataannya, terkadang masih saja pengeluaran ini jauh besar dari pendapatan. Terdapat tipe-tipe orang berbelanja jika dilihat dari caranya.  Kamu masuk tipe yang mana?

1. Tipe Pembanding Harga

Tipe pembelanja ini tidak akan puas sebelum membandingkan harga di beberapa tempat, termasuk di platform e-commerce. Orang dengan tipe ini akan menghabiskan waktu yang lama untuk meneliti setiap merek dan model sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan yang tepat. Para tipe pembanding ini menganggap mereka adalah pembelanja yang cerdas.

2. Tipe Penawar

Orang dengan tipe ini tidak akan ditemukan di mall, karena mereka lebih suka berbelanja di toko atau pasar yang memungkinkan mereka untuk menawar harga. Mereka selalu punya strategi untuk menawar harga dengan harga yang diinginkan, tipe ini juga pantang membeli sebelum harganya dikurangi.

3. Tipe Tidak Mau Rugi

Tipe ini tidak jauh berbeda dengan tipe tukang nawar, hanya saja jika tipe tidak mau rugi ini akan terus berusaha untuk mendapatkan bonus lain jika harga yang mereka tawar tidak disepakati oleh penjual.

4. Tipe Pelanggan Setia

Orang dengan tipe pelanggan setia tidak akan butuh waktu lama untuk mencari-cari toko atau membandingkan merk. Para pelanggan setia hanya punya satu toko yang menjadi andalan untuk membeli barang yang diinginkan. Bahkan mereka tidak segan untuk mempromosikan toko kepada orang lain tanpa diminta atau diberi imbalan.

5. Tipe Impulsif

Mereka dengan tipe ini merupakan pembelanja yang tidak berpikir dua tiga kali saat berbelanja, tetapi setelah sampai di rumah mereka akan menyesali sebagian atau bahkan semua barang yang mereka beli.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

Membuat Brand Atau Menjadi Reseller, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Membuat Brand Atau Menjadi Reseller

Ada banyak cara untuk menjalani bisnis di era yang serba canggih ini. Bisa menjadi reseller dengan menjual kembali produk orang lain, ataupun membuat brand mu sendiri. Untuk menentukan mana yang lebih cocok untukmu, sebaiknya ketahui dulu kelebihan dan kekurangan dari keduanya

1. Menjadi Reseller

Reseller adalah orang yang menjual kembali produk dari pihak supplier kepada konsumen dengan harga yang lebih tinggi. Dengan menjadi reseller, kamu tidak perlu pusing memikirkan pembuatan produk dan juga tidak perlu repot memikirkan inovasi dan perubahan terhadap produk. Kamu juga bisa menentukan stok sesuai modal yang kamu miliki. Selain itu, kamu juga tidak perlu mengeluarkan biaya produksi. Kamu bisa mendapatkan keuntungan secara langsung tanpa harus memikirkan biaya lain-lain seperti produksi, packaging, dan sebagainya.

Meski begitu, ada beberapa kekurangan menjadi reseller, misalnya kamu tidak bisa mengubah harga karena harus mengikuti ketentuan supplier. Kamu juga tidak bisa berinovasi atau melakukan perubahan bentuk produk. Kualitas produk menjadi hal yang tidak bisa kamu kontrol, bisa saja barang yang kamu terima kurang memenuhi standar. Kekurangan lainnya adalah jumlah stok barang yang tidak bisa kamu prediksi.

2. Membuat Brand Sendiri

Membuat brand sendiri berarti kamu perlu memikirkan dari hulu ke hilir mengenai produk yang hendak dipasarkan. Kelebihan membuat brand sendiri adalah kamu memiliki hak penuh terhadap produk yang dijual sehingga kamu bisa menuangkan kreatifitas ke konsep produk dan penjualan. Kamu juga bisa merubah dan memberikan inovasi kepada produk kapanpun sesuai keinginan. Kamu juga mungkin memiliki pelanggan sendiri yang sesuai target marketmu.

Sementara kekurangan membuat brand sendiri adalah kamu membutuhkan relatif lebih banyak waktu, tenaga, dan uang untuk melakukan riset. Selain itu kamu juga perlu berusaha membangun brand hingga dikenal masyarakat. Kamu juga harus melakukan pengaturan produksi dan terdapat kemungkinan barang yang tidak lolos quality control sehingga tidak layak jual.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

5 Cara Mudah Cek BPOM Agar Bisa Membedakan Mana Asli atau Palsu!

Cek BPOM

Dalam sebuah produk makanan, ada berbagai bahan yang terkandung di dalamnya. Begitu pula pada obat, jamu, kosmetik, serta aneka produk lain yang digunakan oleh manusia dalam keseharian.

Supaya tidak berdampak terhadap kesehatan, bahan yang digunakan untuk meracik produk harus bebas dari zat yang berbahaya. Hal ini bisa dipastikan dengan melakukan cek BPOM terhadap produk tersebut.

Peran BPOM yang Vital

BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) adalah lembaga yang bertugas mengawasi peredaran obat dan makanan di tengah masyarakat. BPOM mengeluarkan izin dan sertifikat untuk produk yang layak edar dan aman.

Tugas BPOM lainnya adalah melakukan penyelidikan terhadap produk obat dan makanan yang telah beredar. Apabila ada yang melanggar persyaratan dan ketentuan yang berlaku, BPOM berhak memberikan sanksi administratif.

Nah, masyarakat bisa berinisiatif untuk cek BPOM sebelum membeli sebuah produk obat dan makanan agar terhindar dari masalah kesehatan. Apabila menemukan produk yang tidak terdaftar, jangan dibeli atau dikonsumsi.

Setelah cek BPOM produk, kamu akan menemukan berbagai informasi, mulai dari kandungan bahan hingga ciri-ciri kemasan. Dengan demikian, kamu sebagai pengguna bisa lebih waspada dengan produk yang palsu.

Cara Cek BPOM 

Bagi kamu yang ingin mengecek izin peredaran produk obat dan makanan dari BPOM lewat ponsel, ada dua cara yang bisa dilakukan. Cara tersebut yaitu melalui website atau melalui aplikasi. Jika kamu ingin mengecek kelayakan peredaran produk obat dan makanan di BPOM, ketahui lebih dahulu informasi produk. Informasi tersebut dapat berupa nomor registrasi atau nama produk. Kamu juga bisa mengecek izin BPOM dari suatu merek atau nama pendaftar. 

Jadi, hanya dengan mengantongi informasi sederhana tersebut, kamu berkesempatan mengetahui kelayakan konsumsi suatu produk secara mudah dan langsung. Berikut langkah-langkahnya:

1. Gunakan Website atau Aplikasi

Langkah selanjutnya adalah membuka website https://cekbpom.pom.go.id/. Website ini merupakan laman resmi dari BPOM yang bisa diakses langsung oleh masyarakat. Tujuannya untuk memberi kemudahan dalam pengecekan tanpa harus melewati prosedur yang panjang.

Kamu juga dapat melakukan cek BPOM melalui aplikasi yang dapat diunduh dari Google Play. Dengan aplikasi, proses pengecekan biasanya lebih mudah dan cepat.

Baca juga: 4 Cara Cek Tagihan BPJS Kesehatan

2. Masukkan Informasi Produk

Kemudian, masukkan informasi produk pada kolom yang tersedia. Sebelumnya, pilih bagian yang akan dicari berdasarkan informasi yang dimiliki, misalnya nomor registrasi, nama produk, merek, dan sebagainya. Pastikan kamu memasukkan nama atau angka dengan tepat. Pada aplikasi, langkahnya pun sama.

3. Cermati Hasil yang Ditampilkan

Setelah itu, pada halaman pencarian akan muncul informasi mengenai produk yang sedang dicari. Kamu bisa mengeklik salah satu poin dan informasi lengkap akan muncul di bawahnya, mulai dari tanggal terbit, siapa yang menerbitkan, dan bentuk kemasan.

4. Cek Produk Dibatalkan

Pada halaman pengecekan juga ada informasi mengenai produk-produk yang dibatalkan. Produk tersebut tidak diakui lagi karena adanya pengkajian terhadap komponen di dalam obat atau makanan. Ada pula yang izinnya dibatalkan karena ketidaksesuaian informasi pada label.

Mengetahui jenis produk yang beredar di pasar, tetapi izin edarnya telah dibatalkan, merupakan informasi penting. Kamu pun bisa lebih berhati-hati saat memilih obat dan makanan.

blog100

5. Cek Produk BPOM Online di Aplikasi Cek BPOM

Selain menggunakan situs atau website resmi, Anda juga dapat memeriksa keaslian produk secara online melalui aplikasi Cek BPOM yang dapat diunduh melalui App Store dan Play Store. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Unduh dan instal aplikasi Cek BPOM di ponsel Anda.
  2. Buka aplikasi Cek BPOM setelah instalasi selesai.
  3. Di layar utama, Anda akan menemukan beberapa opsi pencarian yang sesuai dengan kebutuhan, seperti nomor registrasi, nama produk/nama dagang, atau nama produsen/importir.
  4. Ketik kata kunci pencarian di kolom pencarian yang telah disediakan.
  5. Setelah berhasil, aplikasi akan menampilkan detail lengkap mengenai produk, termasuk Nomor registrasi, Nama produk, Pendaftar, dan Tempat produk dibuat.

Dengan menggunakan aplikasi Cek BPOM ini, Anda dapat memastikan keaslian dan keamanan produk yang ingin Anda beli atau konsumsi. Pastikan selalu memverifikasi produk BPOM sebelum digunakan demi kesehatan dan keamanan Anda.

Kesimpulan

Salah satu alasan untuk rajin cek BPOM produk yang dijual di pasaran adalah untuk mengenali produk palsu. Informasi ini berguna untuk mengenali perbedaan antara produk yang asli atau palsu.

Ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan saat ada produk meragukan, yaitu tidak memiliki nomor registrasi produk, kualitas cetakan kemasan terlihat pudar sehingga label tidak terbaca, nama produsen tidak sesuai dengan yang seharusnya, dan sebagainya.

Jika kamu menemukan produk yang tidak terdaftar di BPOM atau curiga dengan keaslian produk tertentu, kamu bisa melaporkan hal itu di https://ulpk.pom.go.id/, Klik menu Form Pengaduan, masukkan informasi yang diminta, lalu kirim.

Jadi, inilah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengecek kelayakan peredaran produk obat dan makanan. Kini kamu bisa lebih tenang mengonsumsi produk yang telah tercantum karena proses produksi maupun bahan-bahan di dalamnya telah sesuai dengan standar kesehatan.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Akseleran memberikan kesempatan untuk kamu yang ingin membantu mengembangkan bisnis kecil dan menengah di Indonesia. Dapatkan keuntungan dari suku bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan serta perlindungan proteksi asuransi 99% terhadap pinjaman. Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar dan mulailah pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Selain itu, kamu juga bisa melihat info Akseleran sebagai grup usaha di halaman Grup Akseleran.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].