Tag Archives: Negeri

Menggunakan QRIS untuk Bertransaksi di Luar Negeri

Menggunakan QRIS untuk Bertransaksi di Luar Negeri

Salah satu tempat yang wajib dikunjungi sebelum bepergian ke luar negeri adalah money changer. Sebab uang Rupiah yang kita bawa tidak dapat digunakan di luar negeri sebelum ditukar ke mata uang negara yang dituju. Namun saat ini kita tak perlu lagi menukar uang karena transaksi di luar negeri bisa dilakukan melalui QRIS Negara pertama yang menerima transaksi dengan QRIS ini adalah Thailand.

Sejak akhir tahun 2021, Bank Indonesia bersikeras merancang penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) sebagai alat transaksi di negara ASEAN dengan Thailand sebagai negara pertama per tanggal 29 Agustus 2022. Dengan kerja sama ini baik warga negara Indonesia ataupun Thailand bisa belanja dengan QR Code milik masing-masing negara. Pembayaran pun menggunakan mata uang lokal negara masing-masing sehingga lebih efisien tanpa perlu menukarkan mata uang terlebih dahulu.

Layanan ini akan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan Thailand yang melakukan transaksi lintas batas. Pariwisata akan menjadi sektor utama yang akan sangat diuntungkan dari layanan ini karena banyaknya arus wisatawan antara kedua negara. Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan bisa meningkatkan efisiensi kerja sama antar negara dan mereduksi biaya pertukaran mata uang.

Hal ini diharapkan bisa diterapkan juga ke negara lain dan menjadi langkah awal dalam digitalisasi pembayaran ASEAN. Sejak Mei 2022, kelima Gubernur Bank Sentral, Bank Indonesia, Bank Sentral Malaysia, Bank Sentral Filipina, Bank of Thailand, dan Monetary Authority of Singapore (MAS), telah berkomitmen untuk menyambungkan sistem pembayaran, salah satunya lewat Cross-Border QR Payment Linkage. Untuk saat ini, baru Thailand yang sudah resmi bisa digunakan, untuk negara lainnya diprediksi awal tahun 2023 sudah mulai bisa diterapkan.

Dengan kerja sama ini, tentunya potensi transaksi dari QRIS bisa lebih besar dan misi Bank Indonesia selangkah lebih dekat untuk melakukan digitalisasi pembayaran.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. 

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut

5 Makanan Asal Luar Negeri yang Sering Dikira dari Indonesia

5 Makanan Asal Luar Negeri yang Sering Dikira dari Indonesia

Membahas kuliner khas nusantara memang tidak akan ada habisnya. Beragam jenis makanan dari Sabang sampai Merauke seperti sudah menjadi kewajiban untuk dicoba ketika kamu mengunjungi suatu daerah. Tahukah kamu, ada beberapa makanan yang sudah menjadi ciri khas tapi ternyata makanan tersebut bukanlah asli dari Indonesia, melainkan dari negara lain. Apa saja makanan tersebut?

1. Nastar

Kue kering berisikan selai buah nanas ini sudah menjadi ciri khas perayaan hari raya Lebaran di Indonesia. Namun ternyata, cemilan yang satu ini sebenarnya berasal dari Belanda yang dibawa saat zaman kolonial. Namanya sendiri pun merupakan gabungan dari bahasa Belanda yaitu ananas yang berarti nanas dan taartjes atau tart yang berarti kue

2. Pempek

Selanjutnya adalah oleh-oleh yang wajib dibawa setiap kali mengunjungi Palembang. Makanan yang dibuat dari tepung dan ikan ini biasanya disajikan dengan saus berwarna coklat kehitaman yang disebut cuko atau cuka. Sebenarnya pempek adalah makanan dari Tiongkok, bukan Palembang. Nama makanan ini berasal dari sebutan penjualnya yang merupakan seorang pria keturunan Tionghoa yang dipanggil Apek.

3. Martabak Telur

Cemilan yang lezat selanjutnya yang bisa ditemukan dimana saja ini pun ternyata bukan makanan asli Indonesia. Martabak telur adalah makanan dari India yang sudah masuk ke Indonesia semenjak zaman kolonial. Penamaan martabak sendiri berasal dari Bahasa Arab yaitu murtabak yang berarti lipatan.

4. Perkedel

Selain Nastar, ternyata Perkedel adalah makanan dari Belanda yang dibawa ke Indonesia sejak dulu. Makanan yang sering jadi pendamping nasi tumpeng ini dibuat dari kentang dan daging cincang. Nama perkedel sendiri berasal dari bola daging khas Belanda yang bernama frikadeller.

5. Bakso

Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang banyak ditemukan pada masakan Indonesia dengan berbagai variasinya. Awalnya bakso merupakan makanan yang mengadaptasi olahan bola daging dari Tiongkok. Bakso dikenal di Indonesia melalui pedagang Tionghoa yang datang ke Indonesia.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut