Tag Archives: Terukur

Strategi untuk Mendapatkan Return Investasi yang Terukur

Investasi yang terukur

Investasi yang terukur perlu Anda perhatikan sebelum menanamkan dana. Hal ini juga berlaku bagi Anda yang baru saja terjun ke dunia investasi. Sebab, instrumen investasi yang Anda pilih harus sesuai dengan kondisi saat ini.

Sebenarnya, tujuan investasi bukan untuk memperoleh keuntungan saja. Jadi, Anda harus mengamankan uang dengan risiko yang terukur. Dengan begitu, Anda tidak akan tergiur oleh tawaran investasi dengan risiko tinggi.

Lalu, bagaimana cara memilih investasi yang terukur? Sebelumnya, Anda perlu mengetahui pengertiannya di bawah ini.

Apa itu Investasi yang Terukur dan Mengapa Penting?

Anda perlu memilih investasi yang benar agar jelas dan terukur. Contohnya, Anda mendapatkan tawaran investasi dengan keuntungan yang menggiurkan. Jika Anda dalam posisi tersebut, maka perlu berhati-hati.

Penyebabnya adalah investasi tersebut memiliki risiko tinggi dan tidak terukur. Sebenarnya, investasi adalah salah satu cara untuk mempersiapkan masa depan Anda. Jadi, Anda harus memilih instrumen investasi yang terukur.

Jika Anda sudah mengetahui risikonya, maka perlu menghadapi perubahan yang terjadi. Dalam investasi, terdapat istilah high risk high return. Artinya, investasi dengan keuntungan tinggi memiliki risiko yang besar.

Saat mengejar keuntungan, kemungkinan Anda akan menanamkan banyak dana di instrumen investasi berisiko tinggi. Hal itu akan membuat Anda melakukan penjualan di waktu yang tidak tepat.

Jadi, Anda tidak akan mendapatkan keuntungan dari penjualan tersebut. Sebagai investor, Anda perlu memahami pasar investasi dengan baik. Hal itu menjadi alasan mengapa investasi terukur sangat penting.

Kemudian, Anda juga harus membuat tujuan keuangan yang jelas. Lalu, menyesuaikan penghasilan Anda dengan profil risikonya. Sebab, Anda perlu memperhatikan profil risiko saat berinvestasi.

Cara Memilih Jenis Investasi yang Terukur

Jika Anda masih merasa bingung, maka ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Anda bisa memilih jenis investasi yang baik dengan tips di bawah ini:

1. Menentukan Tujuan Investasi

Pertama, Anda perlu mengetahui tujuan investasi. Misalnya, Anda ingin berinvestasi untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Sebab, setiap instrumen memiliki risiko yang berbeda.

Jika ingin berinvestasi jangka panjang, Anda bisa memilih emas. Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang, Anda bisa memilih saham, obligasi, deposito, hingga P2P lending.

2. Memperhatikan Risiko

Selain itu, Anda juga harus memahami risiko yang dimiliki setiap produk investasi. Jika keuntungannya tinggi, maka risikonya semakin besar. Apabila Anda ingin mendapatkan return besar, tentunya harus siap dengan kerugian.

Jika Anda belum siap, maka bisa memilih instrumen investasi yang aman dan mudah dipahami. Jadi, Anda akan terhindar dari kerugian besar.

3. Pahami Instrumen Investasinya

Selanjutnya, Anda perlu mempelajari instrumen investasi yang akan diambil. Misalnya, Anda ingin berinvestasi saham. Jadi, Anda harus mencari informasi lengkap mengenai perusahaan tersebut.

Bahkan, Anda juga harus memahami cara kerja dari instrumen tersebut. Jika Anda ingin berinvestasi emas, maka perlu mengetahui waktu yang tepat untuk menjualnya.

Baca juga: 5 Instrumen Investasi yang Paling Menjanjikan di Indonesia

4. Sesuaikan dengan Kondisi Finansial

Sebagai investor pemula, Anda harus menyesuaikan harga produk investasi dengan kondisi keuangan. Umumnya, jenis investasi dijual dengan harga dan jaminan yang berbeda.

Ketika Anda membeli saham, maka perlu menyiapkan bujet untuk satu lot. Jika ingin investasi deposito, Anda membutuhkan dana yang lebih besar. Jadi, sesuaikan budget Anda dengan instrumen yang ingin dibeli.

5. Melakukan Diversifikasi

Setelah memilih investasi yang bagus untuk pemula, Anda bisa melakukan diversifikasi. Nantinya, Anda bisa membeli beberapa jenis produk investasi. Hal itu bertujuan untuk menghindari kerugian jika salah satu instrumen mengalami penurunan.

Jika Anda memiliki saham, maka harus ada pilihan lain. Misalnya, Anda juga memiliki emas. Sebab, pergerakan harga emas berbeda dengan saham. Jika Anda mengalami kerugian saat investasi saham, maka masih memiliki emas.

Bagaimana Cara Mengukur Keberhasilan Investasi?

Saat berinvestasi, Anda harus memahami Return on Investment (ROI). Tingkat pengembalian investasi ini menjadi tolak ukur keuntungan yang paling efektif. Dalam beberapa kasus, ROI berfungsi untuk menghitung nilai investasi.

Contohnya, Anda ingin mengetahui potensinya dari investasi yang terukur. Dengan catatan, Anda belum memberikan dana ke perusahaan terkait. Biasanya, kebanyakan investor berfokus pada periode tahunan untuk perhitungan ROI.

Rumus perhitungan ROI bisa diartikan dengan jumlah total penjualan. Kemudian, dikurangi dengan biaya investasi. Lalu, hasilnya dibagi dengan biaya investasi. Setelah itu, hasilnya bisa dikalikan 100 persen.

Sebagai ilustrasi, Anda bisa memahami rumus perhitungannya di bawah ini:

Anda berinvestasi sebesar Rp20.000.000. Kemudian, menghasilkan penjualan sebesar Rp25.000.000. Artinya, Anda mendapatkan laba sebesar Rp5.000.000. Secara umum, Anda bisa menggunakan perhitungan ROI berikut ini:

  • ROI = Rp25.000.000-Rp20.000.000
  • Rp20.000.000 x 100%
  • ROI = 25%

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka tingkat ROI yang dihasilkan adalah sebesar 25 persen.

Perbedaan Investasi yang Terukur dengan Berisiko

Ada perbedaan investasi terukur dengan berisiko. Supaya tidak salah paham, berikut adalah perbedaannya:

1. Tingkat Risiko yang Dimiliki

Perbedaan dari keduanya adalah tingkat risiko yang perlu dihadapi investor. Saat berinvestasi dengan instrumen risiko tinggi, maka Anda akan menghadapi kerugian besar. 

Sedangkan untuk investasi terukur, Anda akan menghadapi risiko yang relatif lebih rendah. Untuk menghindari risiko tinggi, Anda perlu melakukan diversifikasi.

2. Imbal Hasil

Jumlah imbal hasil yang Anda terima akan dipengaruhi oleh risikonya. Jika risiko kerugiannya tinggi, maka Anda akan menerima jumlah imbal hasil yang besar. 

Jika Anda ingin lebih untung, maka investasi berisiko tinggi adalah jawabannya. Apabila Anda tidak mencari keuntungan besar, maka dapat memilih investasi risiko rendah.

3. Jenis Instrumen Investasi

Selanjutnya, perbedaan dari keduanya adalah instrumen investasi. Setelah menentukan jenisnya, maka jangan sampai Anda memilih instrumen tersebut.

Instrumen dengan risiko rendah adalah deposit, obligasi, dan reksadana. Jadi, Anda bisa memilih instrumen tersebut untuk menghindari risiko tinggi.

4. Jangka Waktu

Terakhir, perbedaan dari investasi terukur dan berisiko adalah jangka waktu. Biasanya, investasi risiko tinggi menetapkan jangka waktu pendek. Hal itu bertujuan agar investor merasakan keuntungannya.

Berbeda dengan investasi risiko rendah, karena jangka waktunya lebih lama. Jadi, Anda hanya perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan saja. Pada intinya, kedua jenis investasi ini memiliki keuntungan dan risiko tersendiri. 

Waktunya Berinvestasi dengan Aman di Akseleran!

Jadi, Anda perlu memahami apa itu investasi yang terukur. Sebelum terjun ke dunia investasi, sebaiknya Anda mempelajari instrumen investasi beserta risikonya. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari kerugian besar.

Bagi Anda yang ingin membantu mengembangkan UMKM di Indonesia, maka platform P2P lending Akseleran adalah solusinya. Akseleran memberikan kesempatan untuk pengembangan dana dengan bunga hingga 10,5 persen per tahun. Anda bisa memulainya dengan modal Rp100.000 saja!

Selain itu, Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, Anda bisa berinvestasi dengan aman dan nyaman di Akseleran. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi customer service Akseleran melalui (021) 5091-6006.

BLOG100

Pilihan Investasi dengan Risiko Rendah dan Terukur!

Pilihan investasi dengan risiko rendah

Investasi dengan resiko rendah merupakan suatu kegiatan penanaman modal dengan harapan mendapatkan keuntungan di waktu mendatang. Meski begitu, investasi memiliki risiko yang dapat dikategorikan menjadi risiko rendah, sedang dan risiko tinggi. 

Selain berbeda-beda dalam risiko, investasi juga memiliki banyak sekali instrumen yang bisa dipilih. 

Banyaknya jenis instrumen menjadi tantangan tersendiri terlebih bagi pemula. Investasi selalu berbanding lurus dengan risiko yang ada. Investasi berbanding lurus dengan return atau keuntungan yang akan diperoleh. 

Semakin tinggi risiko yang Anda pilih, maka semakin tinggi pula potensi return yang akan Anda dapatkan. Ini sejalan dengan istilah dalam investasi yakni ‘high risk, high return’.

Namun bukan berarti pilihan investasi tidak akan menguntungkan. Investasi dengan risiko rendah justru akan cocok dengan Anda yang ingin mengambil timbal balik dalam jangka waktu yang lama.

Bingung menentukan instrumen investasi yang tepat? Anda tidak perlu khawatir, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk memilih investasi yang aman dan terukur. Berikut cara memilih  investasi yang aman dan terukur:

Cara Memilih Investasi yang Aman dan Terukur

Ada beberapa hal yang bisa Anda terapkan sebagai cara memilih investasi yang aman dan terukur, diantaranya yakni:

1. Periksa Profil Risiko Anda

Dalam dunia investasi, pastinya seorang investor tidak asing dengan profil risiko.  Profil risiko merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat toleransi seseorang untuk dapat mentolerir sebuah risiko dalam berinvestasi. Salah satunya yakni potensi mengalami kerugian. 

Ada beberapa cara yang digunakan untuk cek profil risiko investasi, yaitu dengan mempertimbangkan faktor pendukung yang menjadi karakteristik setiap tingkatan:

Pada umumnya, seorang investor muda cenderung mempunyai profil risiko yang berbeda dengan investor yang telah memasuki usia pensiun yang cenderung mempunyai profil risiko kecil dan juga stabil.

Seorang investor yang memiliki penghasilan tak tentu memiliki profil risiko yang relatif rendah untuk para investor yang memiliki gaji tetap.

Seringkali investor pemula atau investor muda cenderung memiliki profil risiko besar dibandingkan dengan investor yang telah berkeluarga. Hal ini terjadi lantaran investor yang telah berkeluarga akan memiliki tanggungan lainnya.

Pengetahuan menjadi salah satu unsur terpenting dalam profil risiko investasi. Semakin banyak jenis investasi yang diketahui, maka akan semakin banyak juga cara untuk menghadapi risiko yang terjadi dikemudian hari.

2. Pilih Instrumen Investasi dengan Risiko Rendah

Cara yang kedua adalah dengan memilih instrumen investasi dengan risiko yang rendah. Instrumen investasi dengan risiko yang rendah cenderung lebih aman sehingga investasi yang dilakukan lebih aman dan terukur. Investasi dengan risiko rendah juga sangat cocok bagi para investor pemula. 

3. Pelajari Instrumen Investasi

Banyaknya jenis instrumen pilihan investasi dengan risiko rendah membuat investor pemula harus benar-benar mempelajari instrumen investasi. 

Langkah pertama, Anda bisa membuat tujuan dan perencanaan investasi secara jelas. Jika Anda telah memiliki tujuan dan perencanaan, kemudian pilih instrumen yang paling cocok dengan tujuan Anda.

Anda juga harus memilih produk sesuai dengan kebutuhan Anda. Kemudian perhatikan aspek legalitas pada instrumen investasi yang telah Anda pilih.

4. Pertimbangkan Diversifikasi Portofolio Investasi

Setelah Anda menentukan pilihan investasi dengan risiko rendah, maka Anda juga perlu mempertimbangkan diversifikasi portofolio investasi. 

Salah satu pertimbangan dalam penentuan diversifikasi portofolio investasi adalah menyesuaikannya dengan profil risiko. Sesuaikan investasi yang Anda pilih dengan profil risiko Anda. 

5. Patuhi Rencana Investasi Jangka Panjang

Kemudian yang terakhir adalah patuhi rencana investasi jangka panjang. Anda telah menentukan tujuan dan perencanaan investasi Anda, untuk selanjutnya Anda harus mematuhi rencana investasi jangka panjang.

Pasalnya, bentuk investasi dalam instrumen apapun akan memerlukan strategi. Jika Anda berinvestasi tanpa tujuan dan perencanaan yang matang, tentunya akan berdampak bagi investasi Anda kedepannya.

blog100

Pilihan Investasi Risiko Rendah

Ada beberapa instrumen investasi risiko rendah:

Investasi deposito adalah salah satu instrumen yang paling awam diketahui oleh masyarakat. Investasi ini merupakan instrumen investasi rendah dari perbankan. Untuk risikonya sendiri biasanya adalah penurunan suku bunga akibat kebijakan Bank Indonesia.

Deposito bisa dikatakan sebagai jenis investasi paling aman sebab uang yang disimpan dalam deposito sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Instrumen selanjutnya adalah logam mulia. Investasi jenis ini merupakan instrumen favorit semua kalangan dan lintas generasi. Selain dianggap memiliki risiko rendah, logam mulia merupakan instrumen paling aman dan cenderung stabil dan naik. 

Investasi emas merupakan investasi safe haven, yakni kebal terhadap krisis dan inflasi. Meski begitu logam mulia tetap saja memiliki risiko yakni penurunan harga meskipun tidak sejatuh saham dan instrumen lainnya.

Obligasi menjadi instrumen investasi risiko rendah selanjutnya. Terlebih obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Instrumen jenis ini merupakan surat utang jangka panjang maupun jangka menengah yang dapat diperjualbelikan. Investasi ini dinilai aman lantaran cenderung stabil.

Obligasi adalah investasi berupa surat utang atau bukti transaksi pinjaman oleh pihak yang menerbitkan obligasi dan pendana. Obligasi sendiri diterbitkan oleh Korporasi ataupun pemerintah. 

Investasi obligasi cocok untuk investor pemula. Risikonya juga tergolong rendah. Bagi Anda yang tertarik dengan investasi ini Anda harus mempelajarinya lebih lanjut agar ada keuntungan dan terhindar dari risiko kerugian.

Baca juga: Obligasi Pemerintah, Salah Satu Pilihan Investasi Aman!

Peer to peer lending adalah investasi dengan sistem crowdfunding. Dalam hal ini, investor (lender) dapat memberikan pinjaman dalam mata uang rupiah pada debitur (borrower), dengan return yang tinggi.

Investasi P2P Lending merupakan investasi pada perusahaan pinjaman online. Agar Anda mendapatkan keuntungan dengan risiko minim, pilih platform P2P yang telah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Instrumen selanjutnya adalah reksadana. Investasi bisa menjadi pilihan yang tepat karena memiliki risikonya rendah. Modal yang dibutuhkan pun juga lebih kecil, bahkan bisa mulai Rp10.000 saja Anda dapat memulai berinvestasi. 

Reksadana memiliki jenis-jenis yang berbeda, diantaranya yakni reksadana saham dan obligasi. Selain itu, ada juga reksadana pasar uang. 

Keuntungan memilih reksadana adalah investasi dikelola oleh manajer investasi, sehingga Anda tak perlu khawatir.

Itulah pembahasan mengenai memilih investasi yang aman dan terukur dengan pilihan investasi risiko rendah. Setiap instrumen investasi pada dasarnya tetap saja memiliki risiko, namun bagi Anda investor pemula jangan ragu untuk memulai investasi. Buat tujuan dan perencanaan investasi Anda dan pilih instrumen yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Jangan lupa pelajari profil risiko investasi dan jenis-jenis instrumen investasi. Hal ini bertujuan agar Anda semakin bijak memilih instrumen yang tepat untuk Anda. Mulailah berinvestasi dan teruslah belajar dan jangan mudah berputus asa.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].