Menabung merupakan pilihan yang baik bagi siapapun. Tapi siapa sangka, jika semua orang berlomba-lomba untuk menabung khususnya ketika kondisi ekonomi sedang lemah, maka perekonomian bisa semakin terpuruk dan menyebabkan resesi. Pasalnya pada kondisi ekonomi yang melemah, perilaku tersebut akan menambah tekanan dan memperburuk kondisi ekonomi yang ada. Ketika konsumsi turun, otomatis ekonomi melambat. Inilah yang dikenal sebagai paradox of thrift. Apa saja dampak dari paradox of thrift ini?
1. PHK Massal
Ketika semua orang memutuskan untuk menabung sebagian besar pendapatan mereka, maka pengeluaran pasti berkurang. Hal ini membuat demand terganggu dan berpengaruh pada supply sehingga produktivitas menurun. Produktivitas menurun, kinerja perusahaan pun ikut turun. Maka perusahaan terpaksa untuk beradaptasi dan melakukan efisiensi dengan memotong gaji karyawan bahkan PHK massal karyawan.
2. Kehilangan Aset
Pemasukan karyawan yang menurun, bahkan hilang akan mengurangi jatah konsumsi dari sebelumnya. Masalah semakin rumit ketika ada utang yang harus dibayar. Segala cara dilakukan untuk membayar utang mulai dari gali lubang, tutup lubang hingga menjual aset yang ada.
3. Angka Kemiskinan Meningkat
PHK akan membuat orang kehilangan sumber pendapatan sehingga daya beli melemah dan kualitas hidup berkurang, kemiskinan pun meningkat. Kondisi ini menjadi bumerang terhadap ekonomi rumah tangga yang akan semakin memburuk. Mau tidak mau masyarakat harus meningkatkan konsumsi rumah tangga agar perekonomian kembali pulih.
Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.
Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.
Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]
Belanja baju secara thrift atau thrift shop belakangan sedang populer di kancah belanja daring. Karanya, metode belanja ini bisa membuat Anda berkesempatan mendapatkan fashion dengan kualitas terbaik meski bekas pakai atau seken. Bahkan, tren belanja ini digadang-gadang bisa membantu mengurangi limbah pakaian, lho!
Sebenarnya, istilah thrift shop muncul setelah berbagai istilah jual beli barang seken lain seperti second hand, loak, atau preloved populer di pasaran. Kini, banyak orang yang menggunakan istilah thrift untuk menggambarkan tempat menjual barang bekas pakai.
Nah, untuk beberapa orang, konsep belanja ini menjadi metode yang terdengar lebih kekinian. Belanja thrift adalahpilihan terbaik untuk Anda yang ingin tetap tampil trendi tanpa perlu menambah jumlah limbah pakaian. Tak hanya itu, konsep belanja ini juga bisa menjadi rekomendasi yang pas untuk mendapatkan berbagai jenis pakaian yang bermerek dan berkualitas.
Jadi, Apa Itu Thrift?
Mudahnya, thrift adalahberbagai produk seken atau bekas baik lokal maupun impor. Biasanya, barang-barang ini ditawarkan dengan harga yang sangat murah. Mulanya, barang yang ditawarkan berasal dari program donasi luar negeri. Seiring waktu, barang thrift tak hanya datang dari donasi, tetapi langsung dari produk seken luar negeri.
Mulanya, arti kata thrift adalah keberuntungan. Jadi, secara sederhana, thrift mengacu pada perlakuan ekonomis yang dilakukan oleh masyarakat. Mereka yang berhemat diyakini akan lebih beruntung karena bisa memiliki tabungan yang lebih banyak.
Kini, toko barang bekas atau thrift store tak hanya menawarkan pakaian. Anda bisa menjumpai berbagai produk lainnya, seperti peralatan rumah tangga, mebel, dan masih banyak lagi.
Berbagai Manfaat Belanja di Thrift Shop
Perlu diketahui bahwa industri garmen dan tekstil yang digunakan untuk membuat pakaian menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Ini termasuk pemakaian zat kimia yang berbahaya, peningkatan jumlah limbah, hingga pencemaran air. Tak hanya itu, mayoritas tekstil dan garmen bisa dibilang tidak mudah didaur ulang.
Jadi, hadirnya thrift adalah solusi terbaik yang bisa Anda pilih untuk membantu mengurangi berbagai dampak negatif tersebut. Tentunya dengan memanfaatkan kembali produk bekas pakai, terutama pakaian. Sebenarnya, banyak kok manfaat belanja barang bekas, di antaranya:
Bisa Menghemat Anggaran
Belanja barang bekas sudah pasti harganya lebih murah. Artinya, Anda bisa lebih menghemat anggaran. Apalagi dengan konsep thrift itu sendiri, yaitu menjual produk impor bekas pakai. Meski bukan merupakan barang baru, kualitas yang ditawarkan tidak bisa dibilang murahan, lho! Kapan lagi bisa memakai barang branded dengan harga miring, bukan?
Bisa Mendapatkan Barang Langka
Mungkin Anda sedang mencari pakaian yang populer di era 70an atau 80an? Atau mencari buku-buku maupun kaset lama untuk koleksi? Thrift adalahjawabannya. Melalui thrift shop, Anda berkesempatan untuk mendapatkan kembali barang-barang yang bisa dibilang langka.
Barang Baru Setiap Waktu
Manfaat lainnya berbelanja thrift adalah barang-barang bekas yang berubah setiap waktu. Pastinya, hal ini tentu membuat Anda tidak mudah bosan berbelanja. Selain itu, Anda juga bisa memadukan banyak pilihan warna dan gaya yang bisa jadi tidak pernah Anda temukan sebelumnya.
Baca juga: Modal Usaha Laundry Kurang dari Rp10 Juta? Bisa!
Tips Belanja di Thrift Store
Membeli barang bekas, terutama pakaian, tentu ada risikonya. Bisa saja Anda mendapatkan pakaian bagus dari luarnya, ternyata bagian dalam jahitannya sudah tidak sempurna. Oleh karena itu, coba ikuti tips berikut:
Warna Tidak Kusam
Saat memilih pakaian bekas, pastikan warnanya masih cerah atau tidak tampak kusam. Ini berarti, pakaian tersebut disimpan dan dirawat dengan baik oleh pemilik sebelumnya.
Cek Kebersihannya
Selanjutnya, periksa dengan teliti apakah pakaian yang hendak Anda beli masih dalam kondisi bersih alias bebas noda apapun. Jangan lupa, cuci pakaian sebelum Anda gunakan.
Kualitas
Meski sebagian besar barang thrift punya kualitas mumpuni, bukan tidak mungkin Anda mendapatkan barang yang jelek. Misalnya, pakaian robek pada sisi yang tidak terlihat mata, jaket yang kancingnya terlepas atau resleting saku tidak ada, dan masih banyak lagi.
Berbelanja barang bekas atau thrift shop memang menghadirkan pengalaman seru tersendiri. Jadi, tidak ada salahnya mencobanya, siapa tahu Anda beruntung mendapatkan pakaian impor yang sudah lama diinginkan. Jangan lupa lakukan tips tadi saat memilih, ya!
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].